Lihat ke Halaman Asli

Ganasnya Masyarakat Medan, "Menimbun" Tanpa Melirik

Diperbarui: 3 April 2018   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses penimbunan hamparan sawah untuk pembangunan unit rumah (Dokpri)

Pembangunan yang pesat membuat manusia menjadi sangat over acting dalam mencari duit. Hamparan sawah yang indah dan telah dikelola turun temurun kini ditimbun secara sepihak tanpa mengetahui dampaknya. Padahal sangat indah dan unik, jika hamparan sawah yang terletak di tengah-tengah bangunan megah dan kokoh tetap terjaga.

Memang kawasannya sangat strategis, dekat dengan Universitas Sumatera Utara membuat pemilik sawah berlomba-lomba membangun kos-kosan yang dapat menunjang kehidupan. Tapi pernahkah kita 'melirik' makhluk lain selain kita yang hidup di bumi ini ? Memang benar kita diciptakan memliki akal, tapi tentunya kita harus berpikir apa akibat yang dapat terjadi jika makhluk selain kita menghilang.

Kawasan Jl. Dr. Mansyur, Gg. Sehat  dan Gg. Lorong Kabung merupakan salah satu kawasan yang harus diperhatikan, tingkat pembangunan kawasan ini sangat tinggi, mengingat betapa strategisnya kawasan ini. Selain itu kawasan ini memiliki hamparan sawah yang cukup luas dan rawa-rawa yang besar. Sering terjadi praktik tarik ulur (mancing) pada rawa ini, jenis ikan yang sangat diminati menjadikan daya tarik bagi masyarakat sekitar.

Selain jenis ikan masih banyak lagi jenis satwa liar yang berhabitat asli di rawa tersebut, antara lain kadal naga, labi-labi, biawak, ular phyton, ular hijau, ular sawah, bahkan ular cobra. Sangat miris memang mengetahui mereka dipaksa pergi dari rumahnya sendiri. 

Kemungkinan mereka bisa menyelamatkan diri pun sangat kecil. Tidak heran memang mendengar keluh kesah warga yang mengatakan bahwa banyak ular yang memasuki rumah warga. Salah siapakah ini ? Para satwa hanya berusaha mencari tempat tinggal baru setelah kehilangan rumah mereka.

Salah satu jenis ular phyton yang ada di sekitar kawasan pembangunan (dokpri)

Kadal naga yang biasa mudah dijumpai di semak-semak, mulai berkurang (Dokpri)

Jenis ular sawah (Dokpri)

Jenis-jenis tersebut kini mulai jarang ditemukan. Dijajah oleh kerakusan, dibinasahkan oleh ketamakan, disetarakan dengan ukuran perut, kasihan memang tapi inilah kenyataannya. Mau bertindak tapi bukan siapa-siapa, maju penuh keberanian, gertakan muncul alasan untuk hidup pun menguat. 

Besar harapan bagi para pihak berwenang dapat membantu dan melindungi satwa, yang kemungkinan besar akan menjadi langka jika terus seperti ini. Apakah harus menunggu langka baru ada pergerakan? Kurasa tidak, jangan sampai tinggal disesali.

151201075

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline