Penerimaan diri (Self-acceptance) bukan berarti kamu menuntut orang lain untuk mengakui, memahami dan menerima dirimu. Ini sangat keliru. Jika seperti ini kamu akan merasa kecewa dan lelah apabila kamu tidak mendapatkan apa yang kamu harapkan dari orang lain. Kamu akan terus tersakiti hingga memberi pengaruh buruk terhadap emosi dan mentalmu dalam keseharian.
Penerimaan diri yang sebenarnya adalah dirimu sendiri belajar untuk menerima segala kekurangan dan kelebihan dirimu serta berusaha memahaminya. Penerimaan diri berarti kamu tahu, setiap orang di ciptakan berbeda dan memiliki keistimewaan masing-masing.
Penerimaan diri itu, di saat kamu tahu bahwa kamu itu unik dan kamu siap menggali dan mengembangkan bakat dan potensi yang kamu miliki. Penerimaan diri adalah ketika kamu percaya bahwa tak ada yang sempurna dan kamu tidak perlu menyalahkan dan meratapi kegagalan yang pernah kamu alami karena semua kekeliruan, kesalahan dan kegagalan adalah hal-hal yang sangat manusiawi.
Penerimaan diri berarti kamu mulai mengerti bahwa tanggungjawab dirimu adalah sepenuhnya tanggungjawabmu bukan tanggungjawab orang lain.
Penerimaan diri mengubah pola pikirmu bahwa dirimu harus belajar memaafkan diri sendiri dan orang lain. Kamu berhenti meratapi dan menyalahkan siapapun. Mengikhlaskan segala sesuatu yang telah terjadi dan penuh keyakinan menyadari jika semua yang terjadi karena ada alasan dan untuk kebaikanmu juga.
Dalam proses penerimaan diri kamu menyadari bahwa kamu tidak perlu kwatir dengan apa kata orang tentang kamu. Karena, sikapmu bukan ditentukan oleh orang lain. Dan apa yang yang dikatakan oleh mereka hanyalah berdasarkan persepsi/pendapat sesuai dengan apa yang mereka lihat dan yang mereka dengar.
Kamu mulai bersikap tegas dan memiliki pendirian dalam hidup. Kamu tahu arah mana yang harus kamu tuju. Kamu tidak membiarkan hidupmu terombang-ambing dan mudah goyah tanpa prinsip.
Penerimaan diri menuntutmu untuk tampil percaya diri dan mencintai dirimu seutuhnya. Menunjukkan karakter dan jadi dirimu apa adanya tanpa perlu memasang topeng atau copy paste jati diri orang lain. Itulah arti sebuah penerimaan diri. Oleh sebab itu, mulai sekarang jangan lagi menyalahartikan tentang makna penerimaan diri. Ingatlah bahwa pribadi masing-masing yang harus belajar menerima dan memahami dirimu sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H