Lihat ke Halaman Asli

Pinter Cari Muka, SP JICT Ogah di Diaudit

Diperbarui: 30 Maret 2016   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Belum lama ini ada berita yang mengatakan bahwa Serikat Pekerja (SP) JICT mendapatkan teror dari orang-orang yang tidak dikenal. Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa mereka tidak mengadu ke Polisi saja ? kenapa ngadunya ke DPR? Terus ada CCTV atau ngga didaerah yang menjadi teror tersebut, kalo ngga ada patut dicurigakan bisa aja itu semua hanya rekayasa untuk mendompleng dan mendapat perhatian dari masyarakat lagi.

Lagian yang bikin heran, kenapa Serikat Pekerja (SP) yang satu ini seneng banget ribut-ribut di media ya, mau cari perhatian publik gitu kalo kalian mendapatkan intimidasi? Haloooww yang mendapatkan intimidasi yang sebenarnya tuh para pekerja JICT bukan Serikat Perkerja JICT.

Bayangin aja banyak duit koperasi habis hanya untuk membiayai demo, bayar pengacara, wartawan dan LSM2 yang dibikin untuk menjatuhkan mantan dirut Pelindo 2 RJ Lino.

Duit pensiun karyawan JICT juga dihambur2kan. Pengurus SP sebagai penanggung jawab koperasi, selalu menolak untuk diaudit. Padahal duit miliaran rupiah itu adalah hak karyawan JICT yang di kelola oleh koperasi JICT. 

Untuk diketahui, dana pensiun karyawan JICT ini setiap tahun diberikan oleh perusahaan. Pengelolaannya diserahkan kepada SP JICT yang kemudian dipercayakan kepada koperasi karyawan.

Sampai tahun lalu dana pensiun yang terkumpul sudah mencapai US$ 10 juta atau sekitar Rp 130 miliar. Sebetulnya sangat dimengerti bila manajemen JICT meminta audit independen atas dana PTI (Program Tabungan Investasi) ini mengingat jumlah dan pertanggungjawaban yang besar.

Kalau memang uangnya masih ada dan tidak digunakan untuk hal-hal yang berbau dengan politik seharusnya Ketua SP JICT ini tidak menolak dilakukannya Audit, kalo menolak audit berarti ada yang ga beres dong dalam pengelolaan keuangannya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline