"The function of leadership is to produce more leaders, not followers". Pepatah tersebut merupakan konsep dasar pola pikir fundamental dari nilai sebuah kepemimpinan, yaitu menciptakan generasi hingga jauh ke depan, melampaui keterbatasan periode waktu dari masa kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan harus dimulai dengan menyiapkan ide besar, serta langkah-langkah operasional, memahami situasi dengan melakukan analisis masalah dan tantangan, dengan metode yang baik, selanjutnya bersama-sama menyiapkan berbagai langkah solusi yang kreatif dan inovatif.
Kepemimpinan harus menciptakan sebuah tujuan atau "goals" yang diyakini secara kolektif dan pantas untuk diperjuangkan menjadi tujuan bersama. Berpikir maju ke depan dan berupaya mencapai tujuan adalah konsep besar dalam sebuah kepemimpinan. Oleh karena itu, sebuah ide besar, tidaklah berarti apabila tidak dibarengi dengan semangat menciptakan nilai kolektif, yaitu untuk kemajuan bersama. Dalam konteks yang lebih besar, untuk kemajuan bangsa.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pembangunan manusia Indonesia. Pendidikan kedokteran di FKUI tidak saja menyentuh peserta pendidikan itu sendiri, tetapi menyentuh masyarakat langsung melalui kiprah para alumni di masyarakat sebagai dokter, pendidik & pengajar, pejabat, pemimpin, pengusaha, pengambil keputusan, dan berbagai peran penting lainnya. Oleh karena itu, peran pendidikan kedokteran tidak boleh luput dari nilai : "menciptakan pemimpin, bukan pengikut".
Dalam konteks ke-Indonesiaan, kita mengenal pepatah lama yang menjadi nilai dasar dalam sejarah panjang pendidikan dan kemimpinan bangsa Indonesia. "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani". Tidak boleh ada yang tertinggal dalam proses pembangunan manusia di FKUI. Kepemimpinan bertujuan menciptakan keadilan bagi semua pihak dan kesejahteraan yang bersifat universal.
Ing Ngarso Sung Tulodo
Kesadaran haruslah dimulai dari puncak. Pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang -- orang di sekitarnya. Kepemimpinan tidak hidup di ruang hampa yang statis, melainkan di ruang waktu yang dinamis dan bergerak dalam interaksi berbagai ide dan pikiran. The people who are crazy enough to change the world are the ones who do. Seorang pemimpin adalah orang yang penuh ide brilian, inovatif, pekerja keras, mencari solusi, dan seorang pengambil risiko serta pengambil keputusan yang ulung.
Orang-orang di sekitar pemimpin, orang yang bekerja bersama, tidaklah bekerja untuk seseorang, melainkan untuk kemajuan dan kepentingan kolektif melalui peran masing-masing secara profesional. Oleh karena itu, keteladanan pertama seorang pemimpin adalah dengan menunjukkan konsistensi dan keteguhan dalam mencapai tujuan bersama tersebut, serta memberikan sikap keterbukaan dan ruang bagi setiap orang untuk maju dan berkontribusi. Keteladanan menjadi sebuah gaya hidup dan sikap yang viral, yang tumbuh jauh melewati batas waktu dan ruang.
Ing Madyo Mbangun Karso
Di tengah-tengah, pemimpin harus mampu menjadi inspirasi bagi lingkungannya. Nilai ini penting untuk tumbuh di FKUI, karena setiap insan civitas akademika FKUI merupakan bagian dari anggota masyarakat yang disiapkan menjadi pemimpin, sumber solusi. Dengan semangat dan suasana membangun sesama itulah, FKUI harus dibangun.
Tut Wuri Handayani
Pepatah ini sangat erat kaitannya dengan falsafah pendidikan. Seorang pemimpin dan pendidik harus pandai memainkan perannya, di mana pada suatu ketika memposisikan diri di belakang, lalu mendorong orang-orang di sekitarnya untuk mengambil peran terbaik dalam bidangnya masing-masing. Di sinilah titik di mana kepemimpinan mulai menuai hasil, yaitu melihat para calon pemimpin lainnya tampil, menjadi insan FKUI yang dibanggakan. Please be SMART with us and get SMARTER than us, filosofi ini harus menjadi budaya bagi setiap pendidik atau pengajar dengan orientasi menjadikan muridnya lebih baik serta lebih pintar dari gurunya.