Cuaca ekstrim terjadi setahun terakhir ini, menyebabkan berbagai macam bencana di berbagai wilayah Indonesia setiap harinya. Mulai dari kelaparan, erupsi, banjir, puting beliung, kekeringan dan krisis air, tanah longsor, tsunami dll. Bahkan bencana banjir telah terjadi di pulau besar Indonesia dari ujung Sumatra hingga Papua. Terbaru, banjir besar yang melanda kawasan Cianjur dan Sukabumi. Bahkan bencana banjir di Sukabumi merupakan terparah dalam 10 tahun terakhir.
Di Sukabumi tercatat sebanyak 1.487 Kepala Keluarga (KK) atau 3.497 jiwa terdampak, 389 KK atau 1.400 jiwa mengungsi, rumah rusak sebanyak 589 unit. kondisi diperparah dengan akses jalan dan jembatan yang putus sehingga alat berat sulit masuk ke lokasi bencana. Sedangkan, Di Cianjur tencatat Lebih dari 1.375 jiwa terdampak, dengan 31 jalan mengalami kerusakan, 185 rumah rusak, 381 rumah terendam, dan 75 rumah terancam. (detik.com)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri mengingatkan, Indonesia masih harus bersiaga hingga awal tahun 2025. Hal ini disebabkan masih adanya pontensi bencana yang mengancam akan melanda seluruh wilayah Indonesia kedepanya. (pikiran rakyat)
Negeri Rawan Bencana
Secara georafis Indonesia terletak di daerah iklim tropis dengan dua musim, yakni panas dan hujan. Dengan ciri - ciri adanya perubahan cuaca, suhu, dan arah angin yang cukup ekstrem, sehingga Indonesia menjadi Negeri rawan bencana. Tidak heran jika potensi bencana di Indonesia sangat besar, mulai dari gempa, longsor, gunung meletus, tsunami, banjir, kebakaran, kekeringan dan sebagainya.
Selain itu menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia sebab dikelilingi oleh Cincin Api (Ring of Fire) Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni Pasifik dari timur, Eurasia dari utara dan Indo-Australia dari sebelah selatan. Tercatat di Indonesia ada sekitar 269 sesar aktif dan 127 gunung api aktif, diantaranya 69 buah dalam pengawasan.
Dalam tingkat kegempaan, Indonesia bahkan disebut - sebut tingkatannya 10 kali lebih tinggi dari tingkat kegempaan di Amerika Serikat, sehingga tergolong sangat tinggi di dunia. Berdasarkan survei badan PBB UNISDR untuk tsunami di Indonesia menempati peringkat pertama berpotensi tsunami dari 265 negara di dunia dengan risiko ancaman yang dinilai lebih tinggi dibanding Jepang.
BNPB tiap tahunya melaporkan ada ribuan bencana terjadi di Indonesia. Sepanjang 1 Januari hingga 14 Desember 2024 saja, Geoportal Data Bencana Indonesia menyebutkan telah terjadi 1.942 peristiwa bencana. 976 kejadian di antaranya berupa bencana banjir, 420 cuaca ekstrem, 120 tanah longsor, 336 kasus karhutla, 54 kekeringan, 18 gempa bumi, 13 gelombang pasang dan abrasi, dan 5 kasus berupa erupsi gunung berapi. (bnpb.go.id)
Bencana tersebut tentu saja berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Pada periode yang sama, dilaporkan lebih dari 5,6 juta orang harus hidup di pengungsian, 469 orang meninggal, 58 orang dinyatakan hilang, dan 1.157 orang mengalami luka - luka. Ratusan ribu bangunan juga tak luput dari kerusakan, di antaranya berupa 61.554 bangunan rumah serta 949 bangunan fasilitas umum, mulai dari sarana prasarana pendidikan, rumah ibadah, hingga fasilitas kesehatan.
Kejadian ini tentu mengakibatkan kerugian ekonomi dan sosia yang tidak sedikit. Bahkan dampak dari berbagai bencana yang terjadi di tahun - tahun sebelumnya belum pulih sepenuhnya. Sementara itu, adanya prediksi akan adanya bencana - bencana yang akan terjadi pada tahun - tahun mendatang.
Mitigasi Seadanya