Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan Yang Mayoritas Penduduknya adalah Muslim Terbesar di Dunia. Lazimnya di Negara Islam di belahan dunia , Penduduk Muslim Indonesia memiliki budaya, adat istiadat dan ritulaitas yang beraneka macam dalam mengisi ibadah di bulan Ramadhan dan memuliakan bulan Ramadhan sesuai karakter masyarakat daerah masing-masing.
Tak terasa kita sudah berada di 10 akhir bulan Ramadhan 1445 H Tahun ini, dimana kebiasaan umat muslim Indonesia mengenal "malam likuran" atau dalam Islam lebih masyhur dengan sebutan "Lailatul Qodr". Malam seribu bulan yang setiap orang Muslim mendambakan bisa mendapatkan berkah dan nilai keunggulannya, berlomba lomba meningkatkan amal & ibadah dengan cara dan kemampuan masing- masing.
Esensi tujuan puncak puasa ramadan adalah TAQWA . Tujuan puasa Ramadhan adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan, jikalau tujuan ini tercapai maka puasa berhasil.
Selain menyambut puncak Ramadhan, masyarakat muslim Indonesia juga menyambut bahagia datangnya bulan Syawal /Idul Fitri yaitu dengan melaksanakan Mudik atau pulang kampung untuk berkumpul sanak dan saudara. Berdasar update pihak Jasa Marga, Sabtu 6 April Jadi Puncak Arus Mudik Lebaran 2024. Kepadatan Arus Lalu lintas sebelum dan sesudah lebaran harus dipersiapkan secara matang dan dapat di urai dengan baik sehingga meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas. MASYARAKAT juga dituntut untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian menyambut lebaran, Mengunci rumah dengan aman atau menitipkan kepada petugas lingkungan saat ditinggal mudik, karena dikhawatirkan modus-modus kejahatan masih kerap terjadi setiap tahun menjelang maupun sesudah lebaran berlangsung.
Harmonisasi Puncak Arus Mudik Lebaran ini sangat ber- irisan dengan Puncak Ramadhan 1445 H. Rumah, Mushola, Masjid harusnya semakin diramai dengan ibadah, majelis dzikir-ilmu, berbagi sedekah kepada fakir miskin pada Puncak ahir Ramadhan yang tinggal beberapa hari ini. Lebaran - Idul Fitri tahun 2024 ini akan terasa berbeda dan istimewa karena dilaksanakan secara terbuka tanpa pembatasan seperti pada tahun sebelumnya (adanya penerapan pro.kes akibat wabah covid-19).
Menurut Hemat Penulis, akselerasi ketaqwaan dan harmonisasi antara puncak Ramdhan 1445 H dengan Puncak Mudik harus dijaga setiap muslim dan para pemudik yang akan melaksanakan Lebaran di kampung. Jangan terlalu terbawa euforia yang negatif atau berlebihan dalam pelaksanaan nya, karena sejatinya baik Puncak Ramadhan maupun Puncak Arus Mudik adalah Kebahagiaan dalam Kebersamaan, Kesetaraan, dan nilai manfaat bagi umat islam yaang merayakan(anfa'uhum lin naas).
#Salam_Rahmatanlil'alamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H