Era global telah didepan dan visi Indonesia 2020 berbunyi "Tantangan menghadapi globalisasi adalah mempertahankan eksistensi dan integritas bangsa dan negara serta memanfaatkan peluang untuk memajukan bangsa dan negara. Untuk menghadapi globalisasi diperlukan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan, baik di sektor negara maupun di sektor swasta." (TAP MPR No. VII/MPR/2001 tanggal 9 November 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan).
Dari penjelasan tersebut hal yang utama adalah pengembangan kemampuan sumber daya manusia Bangsa Indonesia itu sendiri, baru efek ekonomi akan ikut bergerak naik. Pada akhir tahun ini haruslah kita semua memiliki keinginan untuk membangun potensi-potensi kompetensi SDM yang ada terutama kaum muda khususnya kompetensi siswa-siswa SMK sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dari sabang hingga marauke dalam rangka menghadapi era globalisasi.
Bagaimana dapat meningkatkan mutu dan kualitas sumber SDM Indonesia khususnya siswa-siswa SMK yang dapat bersaing dalam era global masa kini dan tidak kalah SDM asing yang kini sudah banyak berkecimpung pada pekerjaan di Indonesia.
Pilihannya pada anak-anak muda khususnya siswa-siswa SMK sebagai calon generasi penerus pengembangan bangsa terutama di bidang teknologi dan industri. Mengapa pada siswa-siswa SMK ? , karena siswa-siswa SMK yang merupakan anak muda yang memiliki kesadaran lebih untuk dapat meningkatkan kompetensinya, selalu haus akan perkembangan ilmu pengetahuan menunjang kompetensi, serta peka terhadap kebutuhan lingkungan sekitar.
Nantinya kita bisa tunjukkan pada dunia bahwa kaum muda khususnya siswa SMK siap dalam era globalisasi dan merupakan suatu tantangan baginya. Siswa-siswa SMK adalah batu tumpuan untuk menjadikan negara Indonesia ini lebih cepat berkembang dan maju mengikuti kompetensi era industri 4.0 sehingga bisa menyaingi dan disegani oleh SDM bangsa lain di dunia.
Gambaran ini dapat terjadi jika regulasi dan sarana serta prasarana SMK-SMK dibentuk dengan benar, yaitu siswa SMK lebih ditekankan pada pengembangan kompetensi di dunia industry dengan lebih banyak waktu training di industry daripada pelajaran di sekolah dengan komposisi waktu 70% waktu di industry dan 30% waktu di sekolah..
Berbagai negara, baik negara maju maupun negara berkembang, sudah lama bersiap-siap menghadapi situasi persaingan global, terutama kompetensi SDM yang ditata secara rapi dan benar terkait kompetensi pada industri 4.0.
Indonesia belum sepenuhnya masuk pada tahap melaksanakan dan menata kompetensi SDM kaum muda, mengapa ? di Indonesia belum ada pengaturan jabatan kerja kaum muda yang terkait kompetensi termasuk billing rate nya. Belum ada insentif untuk industri yang menunjang kompetensi bagi siswa-siswa SMK.
Sedangkan saat ini pasar global berkembang pesat dan begitu bebas tanpa ada satu orang pun yang dapat memastikan apa yang akan terjadi di tahun-tahun berikutnya. Sebagai implikasi langsung pada perkembangan global yang demikian sangat mempengaruhi persaingan SDM di Indonesia dalam jangka pendek dan panjang.
Revolusi Industri 4.0 dan kekuatan globalisasi akan menyatu, hal ini sangat berpengaruh pada kompetensi-kompetensi SDM yang dibutuhkan didunia kerja dan bisnis. Kembali pada kondisi yang ada di Indonesia terutama kaum muda khususnya siswa SMK, belum ada perubahan kebutuhan kompetensi-kompetensi yang dikaitkan dengan bidang studi-bidang studi SMK yang sangat diperlukan dalam rangkah era global, bidang studi hingga saat ini belum perubahan serta materi-materi kurikulum yang seharusnya sudah sangat berubah pada era saat ini.
Pada tahun 2020 persaingan SDM diberbagai Negara akan menjadi lebih nyata yang bisa diprediksi pada saat ini. Indonesia bisa berbangga bahwa mendapat bonus demografi tapi perlu diingat akan menjadi pedang bermata dua jika anak-anak muda tidak dibekali kompetensi-kompetensi yang diperlukan pada masa mendatang.