Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Praktek Kerja Industri untuk Siswa SMK Tidak Efektif Mencapai Kompetensi?

Diperbarui: 1 Oktober 2017   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap siswa SMK wajib mengikuti Praktek Kerja Industri (prakerin) yang merupakan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia Industri dalam upaya untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai kompetensi sesuai bidang studinya dan kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja yang semakin ketat dalam persaingannya di masa sekarang ini. Dalam Pendidikan Kejuruan (SMK) yang menggunakan pendidikan sistem ganda (dual system) praktek kerja industri (prakerin) atau magang di DUDI merupakan syarat utama untuk mencapai kompetensi bertindak siswa. Kenyataan yang ada tidak terjadi yang demikian mengapa?

Banyak SMK dalam pelaksanaan prakerin yang ada; 1. SMK tidak punya kelompok mitra (pokmi) SMK-DUDI yang sesuai dengan bidang studi, siswa dibiarkan mencari sendiri untuk prakerin. 2.SMK tidak pernah mempersiapkan sebelumnya bersama dengan DUDI sinkronisasi kurikulum SMK dan standar kerja di DUDI guna mencapai kompetensi siswa SMK yang akan prakerin. 3. SMK tidak memperhitungkan prakerin utnuk mencapai kompetensi yang diharapkan industri dengan waktu cukup (mencapai kompetensi dengan level SMK sesuai SKKNI, waktu yang diperlukan lebih dari 3 bulan). 4. SMK tidak pernah melakukan komunikasi yang effektif  dengan DUDI agar DUDI telah mempersiapkan instruktur/pelatih di tempat kerja bagi siswa SMK, seharusnya prakerin telah terprogram dengan DUDI yang menjadi Kelompok Mitra (pokmi) SMK-DUDI. 5.SMK tidak mempersiapkan bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja DUDI, dalam kemampuan dasar sesuai bidang yang studi untuk prakerin  dalam dunia usaha atau dunia Industri.

Kondisi yang ada merupakan tantangan yang harus diperbaiki dan banyak SMK juga menyadari pentingnya prakerin yang benar dengan mitra yang sesuai bidang studi dalam jangka waktu yang tepat guna siswa mencapai kompetensi bertindak yang sesuai kebutuhan DUDI sehingga siswa lulus dapat langsung diserap oleh DUDI. Kendala-kendala ini harusnya dapat diatasi karena ada inpres tentang revitasilsasi SMK, tetapi hingga saat ini belum bisa berjalan dengan baik, mengapa ???? (perlu penjelasan lebih lanjut)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline