Lihat ke Halaman Asli

Mari Fokus Pada SMK agar Menjadi Daya Saing Bangsa

Diperbarui: 16 September 2017   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mengapa Presiden Jokowi fokus pada revitalisasi SMK sepulang dari lawatan di Jerman? Apakah SMK Indonesia sudah melakukan pendidikan sistem ganda dengan benar ?. Dua pertanyaan ini yang sampai saat ini belum terjawab dengan tepat.

Mari kita lihat pendidikan sistem ganda di Jerman, Konsep dasar pendidikan kejuruannya berlangsung diperusahaan dan disertai oleh pelajaran di sekolah kejuruan yang berarti waktu pelatihan di perusahaan lebih banyak (70%) dibanding di sekolah (30%).Perusahaan-perusahaan ikut menentukan isi kurikulum didalam siswa praktek kerja guna mencapai kompetensinya, dan perusahaan mempunyai pelatih yang  berkualitas dengan standard yang telah ditentukan serta fasilitas tempat pelatihan siswa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

Mengapa demikian karena; pertama diharapkan lulusannya mempunyai kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan didalam penyerapan tenaga kerja; kedua seluruh program pelatihan dan peralatan akan dilakukan sesuai dengan kondisi terbaru dari perusahaan agar perusahaan selalu dapat bersaingan di era global yang berarti kompetensi siswa selalu mendapat yang paling update; biaya pendidikan tidak sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah tetapi ada keikutsertaan pihak perusahaan.

Sedangkan di Indonesia pendidikan SMK lebih banyak dilakukan di sekolah  (3 tahun) sedangkan praktek kerja diperusahaan (3 bulan), apakah praktek kerja 3 bulan bisa mendapatkan kompetensi bertindak ?

Mari kita fokus untuk melakukan pembenahan Pendidikan Sistem Ganda SMK didalam menciptakan siswa yang mempunyai kompetensi bertindak.

Bagaimana memulai, kita punya instruksi presiden no.6 tahun 2016 tentang revitalisasi smk dan kita bisa bekerja bersama antara pemerintah, DUDI dan sekolah beserta masyrakat didalam menciptakan  pola pendidikan sistem ganda yang sebenarnya. Untuk itu perlu dibentuk kelompok mitra (pokmi) SMK-DUDI yang mempunyai tugas untuk menjadikan siswa SMK yang mempunyai kompetensi bertindak dengan langsung dapat diserap DUDI.

 Jika banyak lulusan SMK yang mempunyai kompetensi berarti kita juga siap didalam daya saing SDM global.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline