Lihat ke Halaman Asli

Sagita Alivvia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Yogyakarta

Bahaya Kesehatan dari Makanan Instan dan Solusi yang Dilakukan

Diperbarui: 11 Januari 2024   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Makanan instan telah merajai pasar kuliner modern, memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam menyiapkan makanan yang sesuai dengan gaya hidup yang sibuk. Namun, penting untuk diingat bahwa makanan instan juga memiliki potensi bahaya bagi kesehatan manusia. 

Dalam artikel ini, saya akan memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang menyebabkan popularitas makanan instan. Selain itu, saya akan menawarkan solusi yang dapat membantu kita mengurangi dampak negatif dari konsumsi makanan instan.

Makanan cepat saji yang mudah didapatkan di pasaran menyediakan berbagai macam makanan sesuai selera dan daya beli. Perubahan gaya hidup telah terbukti mempengaruhi pola makan dan kesehatan. Pergeseran gaya hidup karena pengaruh urbanisasi, globalisasi. Dan salah satu faktornya adalah teman sebaya. 

Teman sebaya menjadi salah satu faktor yang membuat remaja lebih memilih makanan cepat saji. Pengetahuan gizi setiap individu merupakan faktor penting dalam konsumsi makanan dan status gizi. 

Hal ini berkaitan dengan pemilihan bahan makanan, pemilihan menu, pengolahan makanan, dan penentuan pola konsumsi makanan yang pada akhirnya akan mempengaruhi keadaan gizi individu, khususnya remaja. 

Pengetahuan gizi dapat meningkatkan seseorang dalam memilih dan mengolah bahan makanan sehingga kebutuhan gizi terpenuhi. 

Pengetahuan gizi anak dan remaja juga berperan dalam pemilihan makanan dan kebiasaan makan, jika buruk maka akan berdampak pada status gizi dan menghambat pertumbuhan.

Konsumsi makanan instan yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pertama, makanan instan cenderung tinggi garam, lemak jenuh, dan gula tambahan. 

Selain itu, makanan instan sering kali memiliki kandungan serat yang rendah dan kekurangan nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral, yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi jika dikonsumsi secara teratur.

Selain masalah nutrisi, makanan instan juga mungkin mengandung pengawet, pewarna, dan zat aditif lainnya yang berpotensi merugikan kesehatan. 

Beberapa zat aditif ini telah dikaitkan dengan risiko kanker dan gangguan hormon. Proses pengolahan makanan instan, seperti pemanasan dan pengeringan yang tinggi, juga dapat mengurangi kandungan nutrisi alami makanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline