Lihat ke Halaman Asli

Keripik Tempe Naik Kelas, Menjadi Produk Unggul di Tangan Mahasiswa Universitas PGRI Madiun

Diperbarui: 5 Februari 2021   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk Keripik Tempe "CACA"

Madiun, Jawa Timur -- UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) bisa didefinisikan sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil yang dapat mendukung pergerakan pembangunan ekonomi masyarakat. Desa Luworo merupakan salah satu desa di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun yang menerapkan UMKM sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya. UMKM yang terdapat di Desa Luworo salah satunya adalah usaha keripik tempe. Usaha keripik tempe termasuk UMKM yang terkenal di Desa Luworo. Salah satu usaha keripik tempe yang terdapat di Desa Luworo adalah "Keripik Tempe CACA". 

Pada kondisi seperti saat ini tentunya pengusaha baik dari kalangan pengusaha kecil maupun pengusaha besar dituntut untuk mengubah strategi penjualan produknya. Ketika pandemi seperti sekarang tentunya tak mudah menjual produk dengan hanya mengandalkan metode secara offline. Selain itu persaingan yang semakin ketat, juga menuntut pengusaha untuk selalu melakukan inovasi agar tidak kalah bersaing dengan usaha yang serupa. 

Untuk itu, mahasiswa Universitas PGRI Madiun, tergerak untuk memberikan sedikit sumbangsih tenaga dan pikiran untuk membantu usaha-usaha kecil untuk lebih bertahan dan berkembang di segala macam situasi. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh para mahasiswa tentunya, untuk menerapkan ilmu yang sudah diperoleh selama di bangku kuliah, dengan mengaplikasikan secara langsung pada dunia industri, walaupun lingkupnya terbatas untuk skala perorangan atau rumahan.

Pemilik Usaha Keripik Tempe "CACA"

Terdapat beberapa pemilik usaha Keripik Tempe di Desa Luworo Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Salah satunya adalah Keripik tempe "CACA". 

Pemilik usaha ini adalah Ibu Frisna Lustiyani, yaitu warga Dusun 1 Desa Luworo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Pemilihan nama brand " CACA" diambil dari nama anak pemilik usaha. Salah satu alasan dipilihnya usaha keripik tempe adalah karena keripik tempe merupakan makanan ringan yang banyak digemari oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain sebagai camilan, keripik tempe juga dapat dijadikan sebagai lauk dan oleh-oleh. Bahan pembuatan keripik tempe diperoleh dari pasar. 

Bahan yang digunakan adalah tempe lonjoran pilihan. Dalam satu kali produksi dapat menghabiskan kurang lebih 25 tempe lonjoran. Pemasaran keripik tempe CACA dilakukan secara online dan offline. 

Penjualan perbungkus keripik tempe dibandrol dengan harga Rp. 2.000,00. Pemasaran online dilakukan melalui media pemasaran facebook dan WhatsApp, sedangkan pemasaran secara offline dilakukan dengan dititipkan ke warung dan toko-toko sekitar Desa Luworo. 

Selain itu, usaha ini juga menerima pesanan baik secara online dan offline. Berkaitan dengan hal tersebut, mahasiswa UNIPMA memiliki program kerja membantu pengembangan UMKM melalui usaha "Keripik Tempe CACA". Dalam hal ini, mahasiswa membantu pengembangan packaging, labeling, dan pembuatan media pemasaran online tambahan yaitu Instagram.

Ibu Frisna Lustiyani selaku pemilik menyambut baik atas ide-ide dari mahasiswa Universitas PGRI. "Saya tidak keberatan, saya merasa senang dan terbantu dengan adanya anak-anak mahasiswa yang mau membantu usaha saya, jika butuh hal lain bisa langsung menghubungi saya" ujar pemilik usaha Keripik Tempe "CACA".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline