Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi Lokakarya Hak Asasi Manusia (HAM) dan Toleransi di SDN Kapuk 09 Pagi

Diperbarui: 3 Juni 2024   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi

Jakarta Barat, Rabu 30 April 2024 -- Sebagai upaya memperkuat pemahaman akan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Toleransi di lingkungan sekolah dasar, sebuah kegiatan sosialisasi lokakarya yang diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa/i yang beranggotakan ananda Ika Novianingsih (64230785), Muhammad Daffa Alhady T, (64231349), Safrizal Habib Al Huda, (64231112), Wenny Yulistina (64231128), Zulfiana Siti Awaliyah (64231291), Kelas 64.2E.25, dari Universitas Bina Sarana Informatika cabang Cengkareng telah sukses dilaksanakan. Kegiatan ini bertujuan sebagai pemenuhan penilaian tugas Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan berbasis Project Based Learning (PBL).

Kegiatan ini diadakan pada hari Rabu 24 April 2024 di SDN KAPUK 09 PAGI, Jakarta Barat dihadiri oleh 120 siswa sebagai partisipan, 3 guru pendamping, dan 5 orang mahasiswa/i sebagai penyelenggara. Siswa/i diberikan pemahaman terkait Hak Asasi Manusia (HAM) dan Pentingnya Toleransi dalam menghargai perbedaan di lingkungan sekolah.

Bersama dengan ibu Rahmi Siti Aisyah M.Pd salah satu guru di SDN KAPUK 09 PAGI yang sedang menjalani programnya yaitu "Pengimbasan Fasilitator Baik", sekelompok mahasiswa dari UBSI melakukan kolaborasi dalam acara sosialisasi lokakarya. Kegiatan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan interaktif, seperti ice breaking, tanya jawab disertai pemberian hadiah untuk beberapa siswa/i yang ikut berpartisipasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan antusiasme dalam pemahaman materi yang telah disampaikan kepada para siswa/i.

Adapun kegiatan wawancara yang dilakukan kepada salah satu guru di SDN KAPUK 09 PAGI memberikan sebuah sudut pandang terkait Toleransi yang ada di lingkungan sekolah.

“Kalau misal kita mengajarkan nilai toleransi, masuknya dalam nilai moral ya. Kalau dalam pembelajaran pendidikan pancasila biasanya kita ada saling menghargai, menghormati bukan hanya perbedaan agama tetapi perbedaan suku, ras, dan budaya. Kita mengajarkannya biasanya diawali dengan pembiasaan. Pembiasaan dilakukan agar anak-anak bisa saling berbaur dan menghargai, kemudian juga dalam kelas selalu kita ingatkan kembali bahwa dalam kelas itu walaupun kita berbeda tetapi tetap satu, seperti ketika temannya sedang berdoa sesuai dengan agamanya, anak-anak yang berbeda agama harus menghargai.” Ujar ibu Nurhayati BR Simarmata (Guru kelas 1 SDN KAPUK 09 PAGI).

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan pesan yang disampaikan tentang Pentingnya Hak Asasi Manusia (HAM) dan Toleransi dapat tertanam kuat dalam hati dan pikiran siswa/i SDN KAPUK 09 PAGI.

“Pesan saya untuk kakak-kakak mahasiswa Bina Sarana Informatika, berikanlah contoh kepada adik-adiknya contoh yang baik, dalam hal bertoleransi baik di dunia nyata maupun dunia maya. Sekarang marak penggunaan media sosial, hendaknya digunakan sebagai hal yang positif. Kemudian selanjutnya semoga kemitraan ini tetap terjalin di masa yang akan datang” Ujar ibu Siti Komariah S.Pd.SD (Kepala Sekolah SDN KAPUK 09 PAGI).

Sumber : Dokumen Pribadi


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline