Lihat ke Halaman Asli

Mulia Koruptor atau Teroris

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulia Koruptor atau Teroris

Koruptor dan TerorismeCorruptorsandTerrorism sama –sama musuh Negara namun berbicara keadilan sulit memang di pungkiri ketidak adilan atas hukum yang di berlakukan atas Diduga aksi terorisme dan terduga tindak korupsi walau sejatinya keduanya sama merupakan aksi teror atas keamanan Bangsa dan kesejahteraan Bangsa namun keduanya saling berkaitan karena sebuah Negara terlahir dari sebuah tatanan kesenjangan sosial ekonomi dan ketimpangan kesejahteraan serta kesenjangan ilmu pendidikan dan minimnya pengetahuan Teknologi serta sistem pemerintah yang tidak jujur korup   dengan paksa legal memangkas hak – hak rakyat dan lenggang kangkung memakan uang rakyat berawal dari situ lah rakyat di buat galau atas pemimpin yang tidak bisa di pegang sehingga suatu paham begitu mudah masuk dalam tampa proses lama disitu bermula kejahatan aksi terorisme yang berakibat rakyat putus asa sehingga Agama di kultus sebagai penyelamat status strata sosial miskin mereka tertutupi sehingga mereka dengan mengikhlaskan atau menurut bahasa mereka berjihad mewakafkan diri jiwa raga secara keseluruhan menuju maaf secara Islam yang kaffah versi mereka, namun ini semua terjadi di akibatkan dari pemerintah yang korup maka terlahirlah sebuah tindakan aksi terorisme yang mana tujuan dalam setiap aksinya hanya beberapa kelompok .

Bicara masalah Koruptor yang mana arti Koruptor adalah seseorang secara sadar dan meyakinkan dan tahu memperkaya diri sendiri serta menyalah gunakan wewenang sehingga mengakibatkan kerugian besar di suatu Negara

Berbicara masalah Koruptor di Negeri ini memang tidak ada tepian  jiwa yang bisa menjawab dan seperti sebuah lagu saja mau di bawa kemana sich negeri ini bahkan seakan menjadi tranding topic yang fenomenal ketika koruptor tertangkap tangan namun jauh kita bayangkan sama sekali tidak ada efek jera atas si empu pelaku tersebut ironis sedih dan menyayat hati akhirnya rakyat di buat menjadi galau atas tragedi kebangsaan yang bukan dari faktor alam ada penyebabnya namun kepada pribadi si pejabat yang sudah hilang rasa serta peka atas hak-hak rakyat mereka rampok baik secara pribadi atau dengan kata lain secara berjamaah atau bersama-sama mengetahui adanya tindakan tindak pidana korupsi namun tidak melaporkan walau secra tidak langsung menikmati maka itu pun sudah termasuk tindak pinda korupsi yang tertuang di dalam pasal dan KUHP di Negara kita ini ,

Namun ini lah fakta yang terjadi ketika seseorang melakukan tindak pidana korupsi dan seseorang terduga melakukan aksi Terorisme sungguh sangat menyedihkan sama sekali mengapa seseorang yang jelas sudah status hukum yang jelas sebagi tersangka maka hukum di Negeri ini terbilang secara jelas menangani proses hukum atau dengan kata lain untuk mejebloskanya di rumah tahanan serta duduk beradu nasib di kursi pesakitan terbilang lambat seakan mengulur waktu sedangkan proses hilangnya uang rakyat yang besar tampa kita sadari ironi memang tapi itu lah fakta yang ada

Berbeda dengan kasus aksi terorisme hanya saja terduga sudah di eksekusi dengan secara tidak manusiawi di tendang ,di siksa sampai mati dor di tempat ,tampa melewati mengikuti serangkaian proses persidangan dengan mengumpulkan fakta - fakta di persidangan mengapa dengan tindak pidana korupsi yang mana menyebabkan hilangnya ratusan miliaran bahkan trilyun uang rakyat keringat rakyat yang akhirnya sampai terlahir kejahatan aksi terorisme itu terjadi akibat suatu Negara yang terlahir secara korup dengan masif dan terstrukturisasi tersebut.

Inilah di antaranya mengapa aksi Terorisme di Indonesia menjadi tubuh berkembang di Negeri yang kita cintai ini yang kaya akan sumber daya alam seirama dengan sumber daya manusia serta kaya akan sikap bertoleransi antar ummat beragama yang mana Negara lain sudah banyak mengatakan Indonesia itu damai indah tidak ada kekerasan pemerintah yang jujur dan adil serta meindungi semua ummat beragama namun ternyata justru sudah bergeser di luar jalur itu semua aksi terorisme sejalan dengan tindak pidana Korupsi tumbuh pesat dan bahkan jauh rasio tertinggi adalah tindak pidana korupsi

Saat ini di butuhkan peran pemerintah lembaga Agama untuk aksi Terorisme dan Korupsi tersebut jangan hanya saja Kementrian Agama yang selalu focus terhadap event tahunan penyelenggaran Ibadah haji saja yang selalu di focuskan karena dinilai income yang begitu besar yang sampai membawa Mantan Mentri Agama harus menjadi tersangka namun rakyat masih menunggu kapan meliat beliau memakai rompi tahanan itu biarlah KPK yang bisa menjawab

sedangkan mengurus masalah terorisme yang menyangkut masalah ummat membawa akidah serta mencedrai kerukunan suatu ummat bergama ini yang harus di focuskan oleh pemimpin kita yang terbaru ini nantinya ,peran warga senayan selaku wakil rakyat dan rakyat yang telah menggaji mereka untuk di harapkan mereka juga ikut memberikan sosialisasi kepada rakyat atas bahaya menjadiTeroris serta bahaya menjadi seorang koruptor

Para penegak lembaga Hukum mari kita bahu membahu dalam mengatasi ini semua mari kita kembalikan kejayaan Negeri kita ini yang kaya akan budaya akan keanekaragaman bergama sistem pemerintahan yang jujur dan lainya ,mengutip dari juru bicara KPK

Kata Johan Budi :”Kalau teroris merusak satu titik, sementara korupsi menghancurkan tidak hanya satu generasi, tapi juga generasi-generasi berikutnya.” dalam diskusi di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta,


Artinya sudah sepatutnya lah dan sepantasnyalah  sebuah Lembaga Penegak Hukum di dalam hal ini saya selaku penulis di Kompasiana dalam hal ini kompasiana adalah wadah mengeluarkan aspirasi untuk kemajuan Bangsa yang di sini semua adalah kumpulan orang hebat dan putra putri terbaik bangsa dalam mendiskusikan persoalan Bangsa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline