Lihat ke Halaman Asli

Kondangjaya Menuju Zero Stunting: Mahasiswa KKN UNSIKA Desa Kondangjaya Melaksanakan Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Stunting

Diperbarui: 3 Februari 2024   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN UNSIKA Desa Kondangjaya 2024 (Dokumen Pribadi)

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang mencuri perhatian masyarakat karena tingginya prevalensi stunting di Indonesia. Tenaga kesehatan perlu memperhatikan kesehatan masyarakat terutama ibu hamil dan anak balita untuk menangani ataupun mencegah terjadinya stunting. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan  dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.

Berdasarkan urgensi tersebut, Mahasiswa KKN Universitas Singaperbangsa Karawang yang sedang mengabdi di Desa Kondangjaya mengadakan sosialisasi mengenai penanganan dan pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Januari 2024 bertempatan di Aula Kantor Desa Kondangjaya. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan gizi baik bagi ibu hamil maupun anak.

KKN UNSIKA Desa Kondangjaya 2024 (Dokumen Pribadi)

Sosialisasi berlangsung sukses dengan pemateri yang berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang, yaitu Ibu Nelly Apriningrum SST., MKM (Dosen Program Studi Kebidanan) dan Ibu Eka Andriani, SKM., M.Si (Dosen Program Studi Gizi) serta peserta yang hadir dalam sosialisasi adalah ibu-ibu kader Posyandu Desa Kondangjaya. Indikator suksesnya kegiatan ini ditandai dengan antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi dilihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta.

Berdasarkan sosialisasi yang telah dilakukan, ada beberapa langkah pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh ibu hamil antara lain menerapkan pola hidup yang sehat, makan makanan dengan gizi seimbang, dan mengonsumsi tablet Fe secara rutin. Jika anak sudah menderita stunting, maka penanganan yang dapat dilakukan adalah memperhatikan asupan gizi anak sesuai dengan usia anak seperti yang tercantum dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

Selain mengadakan sosialisasi, Mahasiswa KKN juga menyiapkan contoh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diproduksi langsung oleh penanggung jawab dari program kerja ini, yaitu Rachel Noveriachristie dan Kezia Maria. PMT yang diberikan, yaitu bubur kacang hijau dengan susu sebagai pengganti santan diharapkan dapat digunakan sebagai referensi oleh ibu-ibu untuk memenuhi gizi anaknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline