Lihat ke Halaman Asli

Peduli Lingkungan: Mahasiswa KKN UNSIKA Desa Kondangjaya Memanfaatkan Botol Bekas untuk Penanaman Bayam Brazil dengan Teknik Urban Farming

Diperbarui: 30 Januari 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Unsika Desa Kondangjaya 2024 (dokumen pribadi) 

Karawang-Dalam usaha meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan berkelanjutan, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang telah melaksanakan pelatihan yang berjudul "Pelatihan penanaman bayam brazil menggunakan teknik Urban Farming dengan memanfaatkan botol bekas" yang berkolaborasi bersama Mahasiswa Agroteknologi Universitas Singaperbangsa Karawang dan Masyarakat Desa Kondangjaya. Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, 14 Januari 2024 di Posyandu Kenanga 10 Desa KondangJaya, Karawang Timur.

Pertanian konvensional di wilayah perkotaan semakin sulit karena lahan terbatas dan sulitnya mengendalikan serangan hama dan penyakit. Masyarakat umumnya semakin tertarik pada pertanian nonkonvensional seperti vertikultur yang memanfaatkan ruang vertikal untuk bercocok tanam tanpa membutuhkan lahan luas.

Kelebihan dari vertikultur, yaitu tidak membutuhkan lahan yang luas, mudah dipindah-pindah, tidak memerlukan penyiangan, menghemat pupuk dan air, mempunyai nilai estetika, serta perawatan yang mudah.  Kekurangan dari vertikultur, proses pembuatan memerlukan beberapa tahapan persiapan, membutuhkan kesabaran yang lebih untuk membuat wadah dan rak, mempersiapkan model dan ukuran yang sesuai supaya tidak menggangu kegiatan lain saat penempatannya.

Pada proses pembuatan, hal yang lebih menarik dalam kegiatan tersebut yaitu pot tanaman dibuat dari limbah botol bekas yang kreatif dan mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik. Tidak dapat kita pungkiri bahwa penggunaan botol plastik untuk minuman kemasan semakin umum di masyarakat saat ini. Meskipun dianggap sebagai bagian dari gaya hidup modern, fakta yang mengejutkan adalah dampak negatifnya terhadap lingkungan. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun, sedangkan limbah plastik merupakan sampah yang paling lama terurai dengan memerlukan sekitar 400 tahun masa penguraian. Limbah plastik dari botol tersebut telah menjadi salah satu penyebab utama banjir karena dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan meluapnya air.

KKN Unsika Desa Kondangjaya 2024 (dokumen pribadi) 

KKN Unsika Desa Kondangjaya 2024 mengadakan workshop tentang pertanian nonkonvensional ini bersama Mahasiswa Agroteknologi Unsika dan masyarakat Desa Kondangjaya menggunakan teknik urban farming kreatif dengan memanfaatkan barang-barang bekas plastik dan media tanam sekam bakar. Mahasiswa KKN memilih tanaman bayam brazil karena kandungan protein tinggi dan nutrisi seperti asam folat, vitamin A, B6, dan C, serta antioksidan yang dapat meningkatkan fungsi otak. Bayam brazil juga memiliki manfaat kesehatan lainnya, seperti potensi anti-kanker, meningkatkan sistem imun, dan mencegah anemia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline