Lihat ke Halaman Asli

Persiapan Ramadan di Aceh

Diperbarui: 15 Mei 2018   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergub Meugang/Tradisi Meugang Di Aceh (Sumber Foto : Serambinews.com)

Bicara tentang Aceh, pasti sangat lekat dengan syariat Islamnya. Sejak syariat Islam diberlakukan di Nanggroe Cut Nyak Dhien ini hampir semua aspek dalam kehidupan harus sesuai dengan syariat Islam yang ada. Dan tentu saja ibadah Puasa.

Bulan Puasa di Aceh disambut dengan meriah. Semua orang bergembira akan datangnya bulan yang penuh berkah ini. Banyak hal yang masyarakat Aceh lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan ini.

Top Teupung (Giling Tepung)

Tradisi ini sudah sejak lama dilakukan apalagi bagi yang tinggal di kampung. Giling tepung dilakukan dengan alat yang disebut Jeungki. 

Hasil gambar untuk jeungki aceh/Gambar Jeungki (Sumber: steemkr.com)

Tepung yang digiling biasanya tepung beras dan tepung ketan yang nantinya akan diolah menjadi makanan untuk berbuka puasa. Meskipun sekarang sudah sangat jarang jeungki ini ditemukan bahkan di kampung-kampung, tetapi masih ada beberapa orang yang masih mempertahankan tradisi ini. Mereka percaya tepung yang dihasilkan dengan menggunakan alat ini memiliki kualitas dan rasa yang sangat baik. Biasanya beberapa minggu menjelang bulan Ramadhan, orang-orang mulai melakukan top teupung.

Tradisi Meugang

Tradisi Meugang adalah tradisi yang lumrah dilakukan oleh orang Aceh. Meugang adalah tradisi menyembelih dan membeli daging sehari atau dua hari sebelum bulan puasa, sehari atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri dan sehari atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Bagi orang Aceh, kaya atau pun miskin pada hari Meugang mereka pasti akan membeli daging. Daging ini selanutnya dimasak untuk disantap bersama-sama anggota keluarga.

Daging yang telah dibeli biasanya akan dibuatkan masakan khas Aceh, seperti Sup Daging, Rendang, Asam keueng, Masak kecap (Semur Daging), Sie Rubouh, dan masakan khas Aceh lainnya.

Meugang sudah dilakukan sejak masa Kerajaan Aceh. Sultan biasanya memotong hewan dalam jumlah yang banyak dan dagingnya akan dibagi-bagikan kepada seluruh rakyatnya. Hal ini dilakukan atas rasa syukir atas kemakmuran yang diberikan Allah SWT. 

Pada hari meugang ini tidak hanya daging sapi dan daging kambing saja yang dijual tetapi banyak juga daging ayam dan daging bebek. Biasanya masakan pada hari meugang ini akan bertahan hingga beberapa hari selama bulan puasa karena banyaknya jumlah daging yang dimasak.

Menyetok Sirup Merah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline