Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh memori akan kenangan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah bahkan seumur hidup mengalami berbagai hal di luar dugaan. Mengenal istilah PSBB, lockdown, social/physical distancing, tersedianya hand sanitizer setiap gang perumahan dan tempat-tempat umum, memakai masker kemana pun pergi dan kemudian mencuci tangan sepulangya, hingga hastag yang masih trending sampai sekarang yakni di rumah aja.
Semua itu, hanya terjadi di tahun 2020 dan hanya terjadi karena pandemi Covid-19.
Sayangnya, kehadiran pandemi ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan 1441 H dan hingga saat ini yang notabene sudah sampai pada Hari Kemenangan yakni Hari Raya Idul Fitri, kondisi dunia akibat Covid-19 masih belum stabil.
Berikut rentetan pengalaman pertama kalinya dan meninggalkan kesan tak terlupakan dalam menjalani bulan Ramadan dan 1 Syawal dengan kondisi pandemi :
1. Shalat Tarawih sepanjang Ramadan di rumah aja
Hal pertama yang membuat Ramadan tahun ini sangat berbeda adalah ditiadakannya kegiatan shalat tarawih di masjid terutama di lingkungan tempat tinggal saya. Akhirnya kami berinisiatif mengadakan shalat tarawih di rumah aja dan membuat jadwal imam shalat tarawih. Masing-masing orang mendapat jatah menjadi imam.
Biasanya setiap tahun meskipun ada bolongnya, shalat tarawih kebanyakan dilaksanakan di Masjid atau Mushola. Namun tahun ini benar-benar 100% di rumah aja.
2. Tidak ada mudik saat Lebaran
Belum meredanya pandemi Covid-19 hingga akhir ramadan, membuat sebagian orang yang hidup jauh dari kampung halaman memutuskan untuk berlebaran di kota aja.
Efek dari larangan mudik adalah dibatalkan seluruh kegiatan mudik gratis dari berbagai instansi dan dikembalikannya dana tiket kereta yang sudah terlanjur dibeli, kemudian dilakukan penjagaan secara ketat oleh aparat kepolisian dititik tertentu untuk merazia masyarakat yang kekeh ingin mudik.