Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 29 Januari 2021   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lihkg.com

Seperti yang kita ketahui, Indonesia mulai menerapkan sistem pembelajaran online sejak 16 Maret 2020 akibat pandemic covid-19.  Bukan hanya pembelajaran jarak jauh saja, namun beberapa pekerjaan di luar rumah mulai diganti dengan sistem bekerja dari rumah, atau yang biasa kita kenal dengan istilah "work from home". Selain itu, Indonesia juga menerapkan PSBB atau "Pembatasan Sosial Berskala Besar" dengan tujuan untuk mengurangi dampak penyebaran dari virus covid-19 ini. Kebijakan-kebijakan tersebut, membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara dinon-aktifkan dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh secara daring. Lalu, bagaimana perilaku siswa selama melakukan pembelajaran jarak jauh? Apakah mereka merasa nyaman atau justru sebaliknya? Inilah beberapa pengalaman siswa selama belajar online di masa pandemic.

Selama kurang lebih 10 bulan lamanya, siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara daring. Awalnya, mereka merasa nyaman karena mereka dapat belajar di rumah sambil menonton TV ataupun memakan sebuah cemilan. Sekolah daring direncanakan selama 2 minggu saja, namun akibat bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia, membuat pembelajaran online diperpanjang hingga saat ini. Hal inilah yang membuat siswa menjadi jenuh. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluh dikarenakan tidak bisa belajar secara efektif. Mereka juga sering mengeluh karena mereka lebih banyak mendapatkan tugas sekolah dibandingkan saat mereka masih melakukan pembelajaran tatap muka. Hal ini disampaikan oleh salah satu siswa kelas 5 di salah satu SD negeri di Jakarta Barat bernama Febri "Saya lebih suka belajar di sekolah karena ketemu teman teman jadi saya bisa banyak mengobrol. Selain itu, tugas juga lebih sedikit. Kalau belajar online tugasnya banyak. Bisa 3-4 tugas." ucapnya. Banyak siswa yang mengeluh dengan sistem belajar jarak jauh, mulai dari materi yang sulit dimengerti hingga tugas yang datang tak henti-henti. Tentunya hal ini membuat siswa menjadi kesulitan.

Contoh lainnya adalah adik dari saya sendiri, Hadzah yang merupakan siswi kelas 3 SD. Hadzah pada awalnya menikmati pembelajaran jarak jauh, namun lama kelamaan ia merasa jenuh sehingga sering mengeluh. Meskipun siswa dapat belajar sambil menonton TV bahkan memakan cemilan, tetap saja mereka jenuh karena tidak bisa bertemu dengan kawan-kawannya. Mereka cenderung lebih  sering mengeluh bahkan malas dalam mengikuti PJJ.

Supaya siswa tetap nyaman belajar di rumah salah satunya yaitu memodifikasi ruang belajar. Jika sebelumnya siswa tidak memodifikasi ruang belajar, sekarang orang tua bisa membantu siswa untuk memodifikasi ruang belajar mereka. Contohnya dengan membuat suasana yang nyaman dan tersedianya akses internet yang cukup karena banyak siswa yang mengeluh akibat terkendalanya jaringan,apalagi jika mereka mengikuti zoom secara dadakan dengan gurunya. Seorang siswa bernama Dava kerap berkeluh kesah tentang sinyal internet yang sering tidak stabil sehingga ia kerap terganggu saat mengikuti PJJ.

Selain itu, siswa harus tetap bersosialisasi. Pembelajaran online membuat siswa menjadi jenuh sehingga mereka tetap harus bersosialisasi dengan teman-temannya. Ini merupakan pengalaman dari siswa kelas 5 bernama Dava,Febri,Azam,dan Fajri dimana setelah selesai belajar online, mereka selalu bermain game. Bermain game merupakan cara siswa berinteraksi dengan siswa lainnya di masa pandemic ini. Kemudian, orang tua bisa memberi rewards kepada anak seperti, jika anak berhasil mendapatkan hasil belajar yang baik maka akan dibelikan alat tulis. Hal ini juga merupakan bentuk interaksi kepada anak untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

Demikianlah pengalaman siswa serta cara agar memotivasi mereka agar tetap semangat dalam melakukan pembelajaran online. Karena ini merupakan salah satu cara untuk memutus rantai covid-19 di negeri ini. Semoga para guru dan orang tua bisa lebih bekerja sama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline