Aku ingin berdebar kala jantungku enggan tuk terhenti
Aku ingat saat rambut hitammu
beralih menjadi sangat indah kala waktu itu
Menjadikanku diam terbelenggu
"Halah... sudah itu dulu" sekitar lebih dari 365 destilasi sang waktu
Menghantarkanku saat ku nikmati segala candu saat denganmu
Kata mereka "kamu beruntung memilikiku..."
Padahal sebaliknya "aku yang jauh lebih beruntung bisa merekahkan renjanaku atas nama dirimu"
Kalau saja aku mampu, sudah ku hentikan waktu agar aku bisa merasuk dalam setiap mimpi indah saat bersamamu
Saat ragaku terpaut menjadi satu bersama dirimu
Bagiku kau adalah rumah untuk hidupku,
Kala bentangan sang destilasi waktu memporakporandakan perjalananku, namun hadirmu menjelma menjadi rindu
Nyatanya sangat mudah untuk bisa merindukan seseorang , kau hanya perlu tersenyum sendiri kala tengah malam sepi
Namun setiap waktu aku selalu merindukanmu
Sebab aku takkan pernah selesai untuk selalu mencintaimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H