Lihat ke Halaman Asli

Kualitas Pendidikan Indonesia di Hari Pendidikan Nasional: Mengejar Ketertinggalan atau Melangkah Maju?

Diperbarui: 2 Mei 2023   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Pixabay on Pexels.com

Hari Pendidikan Nasional merupakan hari yang dirayakan setiap tanggal 2 Mei untuk memperingati lahirnya Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi anak-anak pribumi. Namun, ironisnya, pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan.

Pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menjadi hambatan bagi kemajuan pendidikan di negara ini. Salah satu permasalahan utama adalah kualitas pendidikan yang masih rendah. Berdasarkan data dari Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2018, Indonesia berada di peringkat ke-74 dari 79 negara peserta dengan skor rata-rata 371 di bidang matematika, membaca, dan sains. Ini menunjukkan bahwa siswa Indonesia masih tertinggal jauh dari siswa di negara-negara lain dalam hal kualitas pendidikan.

Selain kualitas pendidikan, masalah lain yang dihadapi pendidikan di Indonesia adalah aksesibilitas. Banyak anak-anak Indonesia yang masih sulit untuk mengakses pendidikan. Hal ini terutama terjadi di daerah-daerah terpencil dan miskin, di mana infrastruktur pendidikan masih sangat terbatas. Masalah aksesibilitas juga dapat terjadi pada kelompok marginal seperti anak-anak tunawisma, anak-anak dengan kebutuhan khusus, dan anak-anak dari keluarga miskin.

Ironisnya, meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang besar untuk pendidikan, namun kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program dan kebijakan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, seperti program Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada siswa miskin, program wajib belajar 12 tahun, dan lain sebagainya. Namun, program dan kebijakan tersebut masih belum cukup efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Selain masalah internal, pendidikan di Indonesia juga dihadapkan pada tantangan eksternal seperti perkembangan teknologi yang semakin pesat dan globalisasi. Teknologi memberikan dampak yang besar pada pendidikan di Indonesia, di mana siswa harus mampu menguasai teknologi agar dapat bersaing di era globalisasi. Namun, tidak semua siswa di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap teknologi, sehingga perlu adanya program yang dapat memberikan akses teknologi yang merata untuk semua siswa.

Secara keseluruhan, ironisnya meskipun hari Pendidikan Nasional dirayakan setiap tahunnya, namun kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan. Pemerintah perlu memperkuat program dan kebijakan pendidikan yang ada, serta mengembangkan strategi baru yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Indonesia. Semua pihak harus bersama-sama bekerja keras untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu pendidikan yang berkualitas dan merata bagi semua anak-anak Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline