Lihat ke Halaman Asli

Safitri Tasya Puspita

kind words cost nothing

Essay tentang Diri Sendiri

Diperbarui: 8 April 2022   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haii nama saya Safitri Tasya Puspita, biasa dipanggil Tasya tapi orang lain  memanggil saya dengan sebutan"Tapasya", terdengar cukup menarik juga. Saya dilahirkan di sebuah kota yang dijuluki sebagai kota Onde-Onde pada tanggal 9 Desember 2002. 

Sejak kecil saya sudah tinggal di kota Mojokerto bersama ayah dan ibu serta satu adek perempuan saya. Pekerjaan ayah saya adalah seorang Tentara Nasional Indonesia ( TNI)  dan Ibu saya seorang Ibu Rumah Tangga. Waktu masih didalam kandungan, saya sering ditinggal bertugas oleh ayah saya diluar Jawa karena kewajibannya sebagai TNI. Kami berempat tinggal disebuah desa yang lumayan ramai penduduknya. 

Waktu pertama kali masuk Taman Kanak-kanak (TK) saya sempat pindah sekolah 2 kali, karena tempat tinggal ayah saya pindah. Setelah tamat TK saya melanjutkan jenjang SDN. Saya sekolah di SDN Mojosari 1. Waktu itu saya masuk SDN umur 6 tahun. Padahal SD tempat saya mendaftar harus berusia minimal 7 tahun. 

Tapi entah mengapa saya diterima di SDN tersebut meskipun umur saya baru 6 tahun. Di SDN saya mengikuti sebuah les tambahan untuk meningkatkan kecepatan berhitung saya menggunakan jari. Saya les di AHA kira-kira 2,5 tahun. 

AHA mengadakan lomba berhitung cepat menggunakan jari se-Mojokerto di Carrefour dan saya mengikutinya. Banyak peserta yang ikut, lomba dilakukan sesuai tingkatnya yaitu basic, advance dan intermediate, saya mengikuti tingkat intermediate. Tapi saya sangat pesimis dengan hasil yang akan saya dapatkan nanti, tetapi Alhamdulillah saya mendapatkan juara ke-3 untuk tingkat tersebut. Sebenarnya saya sedikit speechless karena saya mendapatkan

 Setelah itu saya melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi lagi yaitu SMP. Saya sekolah di SMP Mojosari 1. Di SMP saya pernah mengikuti ekstrakurikuler basket, tetapi tidak lama kemudian saya berpindah ekstrakurikuler voli. Begitupun dengan ekstrakurikuler voli, hingga akhirnya saya memutuskan untuk tidak mengikuti ekstrakurikuler apapun. 

Setelah saya lulus SMP saya melanjutkan sekolah di SMA 1 Mojosari. Sepertinya hidup saya yang sebenarnya dimulai dari sini. Di SMA saya memiliki 7 sahabat perempuan. Kami sudah bersahabat dari kelas 1 SMA. Mereka sangat mengetahui cerita hidup saya di masa SMA yang begitu abstrak. Dari masa SMA inilah saya juga mengenal lebih dalam tentang dunia per K-Pop an. 

Saya sangat menyukai salah satu Boy Group di Korea yakni BTS, dan bias saya yaitu Min Yoongi tapi bisa dipanggil juga dengan sebutan Suga,Agus,kucing. Saya menyukainya bukan karena wajahnya tapi karena karakternya. Mengidolakan dia seperti memiliki dunia baru di hidup saya.  Dia banyak memberikan sesuatu yang positif untuk para penggemarnya. 

Dari Suga saya banyak belajar bahwa semua itu tidak ada yang tidak mungkin dan semua usaha baik yang kita lakukan pasti akan berdampak lebih baik juga di kehidupan kita kelak. Dan dari dia saya juga belajar untuk melakukan semua mimpimu dengan berdoa dan berusaha agar apa yang kamu impikan menjadi kenyataan . 

Setelah lulus SMA saya melanjutkan pendidikan lagi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). Disini saya mengambil jurusan Kebidanan. Jurusan ini sebelumnya belum masuk dilist saya tentang jurusan yang saya minati, tetapi keluarga besar saya memberikan masukan agar memilih jurusan kebidanan ini.  

Awalnya saya berfikir bahwa orang yang masuk di jurusan ini pasti sudah mempunyai dasar di bidang kesehatan jadi saya sedikit ragu untuk masuk di jurusan tersebut karena memang saya tidak memiliki bekal apapun tentang dunia kesehatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline