Lihat ke Halaman Asli

Dwi Anggun Safitri

Mahasiswa universitas Airlanggga

Sejarah Tambang Minyak Blok Cepu

Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia banyak memiliki sumberdaya alam yang sangat melimpah, dari situlah banyak mengundang atau menarik perhatian bangasa Asing untuk menjajah Indonesia pada zaman dahulu. Salah satu sumber daya alam Indonesia yang melimpah adalah tambang minyak dan Gas bumi, sumberdaya ala mini termasuk sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui ( non renewable ).

Cepu merupakan sebuah Kecamatan di Kabupaten Blora, kabupaten Blora ini terletak diujung Timur dari Provinsi Jawa Tengah  sehingga  berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, lebih tepatnya di Kabupaten Bojonegoro.

 Sejarah Pertambangan minyak dan gas bumi di Kecamatan Cepu di awali Pada zaman pemerintahan Hindia- Belanda. Pada tahun 1880 pertama kali sumber minyak di Cepu ditemukan oleh Ilmuan dari Belanda yang bernama Andrian Stoop, ia menemukan ladang minyak di Desa Ledok. Kilang minyak di kecamatan Cepu ini dibangun oleh De Dordtsche Potroleum Maatschappij (DPM). Andiran stoop yang mendirikan perusahaan De Dordtsche Potroleum Maatschappij. 

Pada tahun 1893 di Desa Ledok diadakan pengeboran pertama kalinya menggunakan alat- alat tradisional. Alat tradisional yang digunakan Andrian stoop adalah bor Canada Cording. Dalam proses pengeboran Andrian stoop tidak mengalami kesulitan sehingga dapat mencapai 4- 5 meter per hari. 

Pada saat sudah mencapai kedalaman 94 m sudah mengeluarkan minyak menghasilkan 4 m3 per harinya. Pengeboran dilakukan bertahap sampai kedalaman 239-245 dan sampai menghasilkan 50 m3 per harinya. Pengeboran yang intensif dilakukan pada tahun 1900-1941 dengan pengeboran sampai ke-235.  

Blok cepu menghasilkan atau memproduksi kilang minyak mentah, minyak mentah ini selanjutnya dikirim ke Kilang minyak Wonokromo melalui pipa Panjang 145 km, dimana selesai dibangun pada tahun 1897. Blok Cepu termasuk penghasil sumber daya alam minyak dan gas tertua di dunia. Kecamatan Cepu pada saat menjelang tahun 1900 sudah ditemukan 3 ladang minyak dan gas di kecamatan Cepu.

Indische Mijn Wet ( IMW) atau bisa disebut dengan Undang- Undang pertambangan pada tahun 1899 diberlakukan dengan koninklijke Besult 23 Mei 1899 dan dimuat dalam staatsblad tahun 1899 No. 214. Politik penjajahan Belanda  dan alam pikiran liberalisme- kapitalisme dalam rangka melapangkan jalan untuk menguasai bahan galian yang terdapat di Indonesia.

Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) pada tahun 1911 mengambil alih pengusahaan milik De Dordtsche Potroleum Maatschappij (DPM) Kilang minyak Wonokromo dan Kilang Minyak Cepu. Terdapat tiga daerah administrasi daerah pengeboran minyak di Jawa Tengah yaitu Cepu, Kawean, dan Ledok. Daerah Cepu merupakan pusat kegiatan administrasi, kantor pusat, serta pusat kegiatan pengeboran dengan peralatan yang lengkap. 

Daerah Kawengan merupakan pusat kegiatan memproduksi minyak.  Sedangkan untuk daerah Ledok merupakan pusat kegiatan produksi dan membawahi sumur minyak di daerah Nglobo dan Semanggi. Kilang minyak Cepu dibangun dengan tujuan untuk mengolah minyak mentah dari sumur minyak di sekitar Cepu.

Pada Perang Dunia II Belanda menyerah kepada Jerman, maka terputuslah hubungan Belanda dengan Negara jajahanya. Setelah itu, bangsa Indonesia di bawah kekuasaan Jepang. Pada tahun 1942 Jepang mulai menguasai Indonesia, tetapi Kilang Minyak di Kecamatan Cepu tidak dapat berfungsi lagi. Pada tahun 1944 Kilang minyak Cepu dapat beroprasi kembali. Produksi colonial Belanda seperti IMW 1899 sudah tidak digunakan kembali.

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, terjadi kekosongan pemerintahan di Indonesia sehingga kesempatan ini lah yang digunakan bangsa Indonesia untuk memprokramirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tahun 1950-an kekuasaan atas asset-aset ekonomi masih di pegang oleh orang asing atau bangsa Asing. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline