Lihat ke Halaman Asli

Safiroh Rohmah

Mahasiswa Uin Sunan Ampel surabaya

Konteks Islami Salah Pencet dalam Konten Ahlul Bid'ah

Diperbarui: 10 Desember 2023   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sehari-hari, saya menjalani rutinitas sebagai pengguna media sosial yang aktif. Suatu hari, tanpa adanya unsur kesengajaan, saya salah menekan konten yang dimana konten tersebut secara tidak langsung mengajarkan dan menghasut para penonton untuk menjadi ahlul bid'ah. 

Pada awalnya, saya sendiri tidak menyadari akan hasutan secara tidak langsung tersebut, tetapi seiring dengan berjalannya waktu pada saat saya menonton tersebut, pengalaman tersebut membuka mata saya terhadap dinamika yang terjadi pada dunia maya.

Setelah beberapa jam, saya mulai menerima akan berbagai pesan juga tanggapan dari orang-orang yang ada pada konten tersebut. Beberapa di antaranya menunjukkan sikap yang ramah, mencoba menjelaskan sedikit demi sedikit keyakinan mereka dengan sopan, sementara yang lain ada yang menunjukkan sikap defensif juga keberatan terhadap apa yang telah mereka anggap sebagai serangan terhadap keyakinan mereka itu. 

Sadar akan kesalahan pencet konten saya, saya memutuskan untuk mengeksplorasi lebih lanjut konten yang telah saya lewatkan. Bukannya saya berhenti menonton konten tersebut, tapi saya menonton konten tersebut dengan tujuan agar saya mempunyai pandangan baru tentang perbedaan-perbedaan yang ada. 

Saya berusaha mendekati materi tersebut dengan pikiran yang terbuka, mencoba memahami sudut pandang yang berbeda. Meskipun saya tidak selalu setuju dengan semua ide yang disajikan pada konten tersebut. Bagi saya sendiri, pengalaman ini membuka pintu diskusi yang menarik dan mendalam.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya menyadari bahwasannya media sosial seringkali menjadi arena dimana pandangan serta keyakinan yang berbeda saling bertemu. Terkadang, kesalahan sekecil apa pun dalam menekan suatu konten dapat memicu reaksi yang kompleks dan kadang-kadang emosional. Namun, saya juga menyaksikan keindahan di dalam kemampuan untuk berdialog dan belajar dari satu sama lain. 

Pengalaman salah pencet konten ini menjadi momentum refleksi bagi saya sendiri. Saya belajar untuk lebih berhati-hati lagi di dalam menggunakan media sosial, memahami bahwa setiap tindakan kecil dapat memiliki dampak yang begitu besar. Saya memilih untuk lebih selektif lagi dalam menekan konten, mencari pemahaman yang lebih mendalam sebelum mengekspresikan pendapat atau reaksi.

Dalam konten tersebut menunjukkan beberapa laki-laki yang sedang berdiskusi mengenai bahasan tentang keagamaan. Awalnya membahas tentang dasar-dasar dari keagamaan namun lama -kelamaan mereka malah kelihatan melenceng dari ajaran agama. Singkat cerita, ada salah satu laki-laki yang menceritakan tentang sedikit pengalaman hidupnya Dimana dia itu merupakan seorang laki-laki yang tumbuh dari keluarga yang sangat religious. Juga tingkat keinginan tahuannya sangat tinggi. 

Dia sangat terobsesi dengan membaca dan merenungkan ajaran-ajaran agama. Namun, dari penjelasan mengenai keagamaannya menurut pandangan saya, meskipun berpegang pada dasar-dasar Islam, dia menafsirkan banyak ajaran agama dengan cara yang berbeda. Keyakinannya menyimpang dari mayoritas dan juga mendekati pada pandangan yang dianggap kontroversial oleh ulama tradisional. Dia mengungkapkan pemahamannya tentang Islam yang tidak begitu sesuai dengan pandangan mayoritas umat agama islam, dan inilah yang membuat saya bisa mengidentifikasi laki-laki tersebut sebagai anggota bagian dari Ahlul Bid'ah.

Namun, sepertinya laki-laki tersebut bukanlah orang yang berusaha menyimpang dari ajaran agama dengan niat jahat. Sebaliknya, dia meyakini bahwa dari interpretasinya yang unik adalah upaya untuk memahami pesan-pesan agama dengan lebih mendalam. Dia percaya bahwa setiap muslim memiliki hak untuk mengeksplorasi dan menafsirkan Islam sesuai dengan pemahaman pribadi mereka.

Laki-laki tersebut menjelaskan pandangannya tentang tahlil yang mana menurutku itu adalah salah satu bukti bahwa ia merupakan salah satu bagian dari Ahlul Bid'ah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline