Handphone yang kini berkembang menjadi smartphone ada dasarnya adalah sebuah alat. Yang paling penting adalah bagaimana kita sebagai orangtua harus membangun kesadaran anak untuk menggunakan smartphone sesuai dengan fungsinya. Jadi, wajib hukumnya bagi kita untuk mengedukasi anak perihal fungsi smartphone serta membuat komitmen bedasarkan fungsi yang sudah disampaikan sebelum smartphonennya benar --benar diberikan.
Sebenarnya ada tidak sih aturan baku dalam menetapkan waktu yang tepat untuk memberikan smartpone pada anak ?
"semakin lama anda menahan diri untuk tidak memberikan ponsel kepada anak, akan semakin baik"
--Jesse Weinberger, (pakar internet safety)
Yup, benar sekali... bahkan beberapa ahli menyatakan bahwasannya dari usia 12 tahun adalah usia yang ideal untuk memberikan smartphone pada anak. contohnya seperti Bill Gates dan istrinya, Steve Jobs, yang memberikan smartphone pada anaknya diusia 14 tahun. yang mana mereka semua setuju bahwasannya semakin lama memberikan smartphone ada anak akan semakin baik karena smartphone dapat menjadi pengganggu yang adiktif dan menjadi candu bagi anak.
Selain itu ada banyak dampak-dampak dan resiko tiggi dalam memberikan smartphone pada anak seperti internet bullying, mengekpos mereka pada isu-isu, predator anak, bahkan sexting (berkomunikasi secara sexsual melalui pesan chatting)
Kaitannya smartphone dengan pornografi ????
Seorang penulis buku tentang keselamatan internet, Weinberger, melakukan penelitia pada 70,000 anak dan menemukan fakta bahwasannya rata-rata anak melakukan sexting sejak kelas 5 sd, melihat pornografi pada umur 8 tahun, dan kecanduan porno pada 11 tahun.
pada akhirnya, orangtualah yang akan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan smartphone pada anak.
Tapi, sebernanya Anak-anak perlu ga sih memiliki smartphone????
Di Indonesia, aturan bermain smartphone sendiri kurang disosialisasikan. Ada banyak spesifikasi pada smartphone jaman sekarang seperti spesifikasi untuk pengusaha, desainer, maupu pekerja seni. Idealnya, setiap orang harus mampu memilih smartphone sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tetapi, kenytaannya tidak begitu. Orang-orang merasa lebih puas dan lebih bangga ketika memili smartphone yang lebih canggih. Padahal, jika dilihat lagi ada banyak sekali fitur --fitur yang masih beum di perlukan aau bahkan tidak diperlukan yag ada di dalam smartphone tersebut.