Anak itu menganggap orang tuanya adalah semesta baginya. Segalagalanya.
Kebaikannya, kebahagiaaannya, perilakunya, semuanya.
Bucin ibaratnya.
Seperti saat kita sedang jatuh cinta, rasanya setiap apapun yag doi lakukan semuanya terasa benar, terasa seperti tidak ada satupun kesalahan. Hal-hal yang tadinya salah, hal-hal yang membuat emosi/marah dan menyebalkan sekalipun berbalik menjadi sesuatu hal yang bisa di toleransi dan menjadi daya Tarik tersendiri untuk kita.
Hal ini sama dengan apa yang dirasakan oleh anak-anak, anak menjadikan orngtua sebagai semestanya, menjadi segala-galanya untuknya. Apapun yang orang tua lakukan semuanya terlihat menganggumkan baik itu perbuatan yang baik ataupun buruk. Bahkan perbuatan buruk seperti ngomel dan marahpun sangat bisa di toleransi oleh anak karna kebucinannya.
Tapi jangan salah... rasa cinta juga ada masa kadaluarsanya jika tidak dipertahankan. Seperti saat si doi terlalu sering marah-marah, di kode tidak peka, di tegur juga tidak berubah yang tadinya kita maklum dan bisa memaafkan karna cinta lama kelamaan menjadi muak dan benci.
Sama halnya dengan anak, di saat proses tumbuh kembangnya ketika orang tua sering memarahi, membentak, menegur dan melakukan hal-hal negative yang menyaiti hati anak meskipun dilakukan demi kebaikan anak, lama kelamaaan rasa jatu cntanya anak dan menganggap orang tua sebagai semsta dan segalagalaya itu akan memudar dan ia akan mencari orang lain untuk dikagumi dan disayangi di luar Sana :'(.
Maka dari itu, saat anak sedang jatuh cintanya dengan orang tua, saat anak menganggap bahwa orang tua adalah panuan, idol, semesta dan segalagalanya, apa salahnya untuk menyayangi anak dengan sepenu hati ??????
Memberinya banyak kasih sayang, memberikannya banyak pengalamanyang positif, mewarnai harinya dengan kebahagiaan dengan momen kebersaan antar ibu ayah dan anak. Sebelum mencapai masa kadaluarsanya, sebelum digantikan dengan sosok lai yang ddi cintainya. Sehingga saat anak berkenalan dan mempunyi banyakinteraksi dengan dunia luar rasa cintanya trhadap orang tuanyapun tidak habis walaupun ia mengenali dan terpikat cinta-cinta yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H