Lihat ke Halaman Asli

gadis shafira

lama ga nulis, dan ini semua tulisan lama. sowwy kalau ada bahasan yang aneh aneh hahahha

Permainan sebagai Media Pembelajaran

Diperbarui: 7 November 2017   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pict by linkedin


Belajar adalah hal yang membosankan jika dikemas dalam suasana kaku, serius, terpaku pada materi dalam waktu lama. Bukan hanya dirasakan oleh anak anak, bahkan usia remaja hingga dewasa, tetap saja merasa bahwa aktivitas belajar, bukanlah aktivitas yang menyenangkan bagi khalayak umum.

Belakangan berbagai metode dan bahasan pembelajaran sangat marak digaungkan, mulai dari penggabungan kegiatan outdoor, belajar dengan irama, praktikum yang semakin diutamakan, dan melalui permainan.

Permainan bisa dilakukan sebagai aktivitas pembelajaran ketika kegiatan berada di lingkup luar ruangan atau outdoor, tapi permainan juga bisa kita temukan di perangkat pintar pribadi kita, yakni ponsel.

Menjamurnya aplikasi game gratis hingga berbayar di android dan ios, memungkinkan anak anak terstimulasi untuk dapat belajar dengan gembira karena biasanya teknik belajar yang ditawarkan adalah melalui serangkaian permainan dan lagu serta grafis yang disukai anak anak menggunakan karakter kartun andalan mereka. Kegiatan belajar berhitung, membaca, mengeja, hingga mengaji pun disajikan sebagai hal yang sangat menarik.

Terlepas dari apa yang digaungkan dan di andalakan sebagai sisi positif, apakah benar benar aplikasi game merupakan penyelamat kegiatan velajar sesuangguhnya?

Tentutnya aplikasi game juga memiliki sisi negatif seperti  yaitu bahaya paparan radiasi, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan anak, memeiliki ketergantungan dengan smartphone, Kebiasaan anak yang asik dengan gadget akan berpengaruh terhadap kemampuan otak dalam menangkap informasi. 

Salah satunya yaitu ketika anak mendapat pelajaran dikelas cenderung sulit untuk memahami apa yang sudah disampaikan guru. Selain itu, anak juga cenderung malas untuk belajar dan membaca buku akibat dari kecenderungan untuk bermain gadget sehingga prestasi akademik menurun. 

Tapi kita bisa meminimalisir dampak tersebut dengan memanagement waktu bermain gadget anak.dengan cara Orang tua harus memberi pengertian bahwa ada waktu-waktu tertentu dalam penggunaan gadget. Misal, gadget hanya diberikan selama beberapa menit setelah anak selesai menyelesaikan tugas sekolahnya. Atau berikan anak gadget ketika ia membutuhkan informasi yang ingin diketahuinya melalui internet, tentunya dengan pengawasan dari orang tua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline