Body farm atau ladang mayat merupakan luasan yang digunakan untuk penelitian para ahli forensik yang terletak di texas state university. Pada lahan yang diklaim terluas di negaranya itu, body farm penuh dengan jajaran mayat per petak yang diteliti oleh peneliti hingga mahasiswa.
Per petak penelitian biasanya diisi beragam sample mayat tergantung tujuan pengadaan penelitian. Mayoritas peneliti dari keilmuwan forensic mengaku, banyak melakukan kerjasama dengan professor dan mahasiswa dari universitas di jurusan serupa semata mata untuk mengambl lebih banyak data pengamatan dan meminimalisir penggunaan mayat yang sekiranya tidak perlu diperbanyak.
Kesan pertama ketika memasuki ladang mayat akan menjadi kesan yang cukup menyentuh. Fakta bahwa kita, kehidupan kita, dan tubuh kita ternyata akan berakhir sedemikian rupa bila atau tanpa penguburan, menjadi hal yang patut jadi renungan bahwa kehidupan adalah hal terindah yang harus kita nikmati sebaik dan sebermafaat mungkin, setidaknya, mereka yang jadi objek berkalang tanah dan memiliki bau menyengat pun, bisa tetap memberi manfaat bagi yang masih hidup.
Mungkin masih menjadi hal tabu bagi masyarakat kita untuk mengeksplorasi mayat, dan fakta bahwa penelitian tentang kematian ini dilakukan dengan berbagai metode yang terlihat seperti ditelantarkan, menjadi salah satu alasan mengapa beberapa oknum tetap melihat ladang mayat dan aktifitas keilmuwan didalamnya dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu kesakralan dari kematian.
Namun jika kita mau membuka wawasan dan memilih untuk bersikap bijak, kematian pun, bukan menjadi akhir, melainkan menjadi awal bagi kita, untuk tetap mengabdi pada ilmu pengetahuan dari dimensi kehiduan yang berbeda, juga menjadi pilihan bagi para pendonor, untuk merasa tenang karena hingga akhir, mereka dapat membantu kehidupan orang yang membutuhkan.
So, apapun yang terjadi dan jadi sebuah pemahaman, yakinlah bahwa tidak ada hal yang menjadi sia sia selama kita masih bisa bersikap bijak dan mau tetap membuka wawasan untuk dunia yang terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H