Metode pembelajaran adalah cara yang diterapkan seorang pengajar atau sekolah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswanya. Cara penyampaian materi dalam proses pembelajaran sangat penting disesuaikan dengan keadaan siswa dan terus diinovasi seiring perkembangan zaman.
Dalam melakukan Inovasi kita harus mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari sumber daya manusia, ekonomi wali siswa, prasarana dan sarana serta keadaan wilayah. Kita bisa berkaca pada negara-negara barat yang metode pembelajarannya sudah sangat maju, di dukung oleh wali siswa yang sudah melek akan parenting semakin mendukung jalannya proses pembelajaran secara optimal.
Pada umumnya di Indonesia pengajar dan sekolah lebih banyak memakai metode ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran. Hal tersebut tidak jarang membuat siswa bosan, mereka menginginkan cara yang lebih bervariasi dalam penyampaian materi. Kebanyakan ingin belajar dengan alat peraga yang menarik namun beberapa sekolah masih mengalami keterbatasan dalam menyedikan fasilitas tersebut.
Dalam keterbatasan tersebut sebenarnya pemerintah telah berupaya untuk menyalurkan dana dalam rangka pengembangan fasilitas sekolah, namun dari pengalaman saya dana tersebut lebih banyak dipakai untuk perbaikan atau perbanyakan gedung terlebih dahulu dibanding membeli alat peraga untuk pembelajaran.
Selain kendala alat peraga sebagian guru biasanya memberi materi terlalu banyak sekaligus, sehingga siswa tidak dapat menyerap materi dengan maksimal, sebaiknya guru memaparkan materi fokus pada satu sub judul terlebih dahulu sampai siswa paham, bisa diselingi dengan permainan quiz untuk melatih ingatan siswa.
Semasa saya mengeyam pendidikan Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas, terkadang guru saya mengambil jeda waktu di jam pelajaran untuk menceritakan keseharian hidupnya kepada kami, sering kali saya dan semua teman sekelas tertawa mendengarkannya, sesekali beliau juga melontarkan candaan di sela menjelaskan materi, sadar atau tidak hal yang dilakukan beliau tersebut cukup membuat pikiran kami fresh setelah dipakai berpikir keras.
Dari pemaparan saya diatas bisa membuka mata kita bahwa obrolan ringan di luar materi pembelajaran juga sangat diperlukan untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa, serta dapat menjadi hiburan sejenak bagi para siswa sebelum kembali memfokuskan pikiran ke materi yang sedang dibahas oleh pengajar.
Dapat disimpulkan bahwa di balik kekurangan fasilitas tidak menjadi penghalang bagi pengajar dan siswa dalam menjalankan proses pembelajaran. Terkadang trik sederhana pun dapat membangun suasana yang menyenangkan selama berjalannya proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H