Saat ini perkembangan teknologi semakin maju yang ditandai dengan banyaknya inovasi baru dari alat elektronik yang beredar luas di masyarakat. Selain itu, di masa pandemi ini orang-orang cenderung mengandalkan alat elektronik untuk melakukan aktivitas sehari-hari mulai dari pekerja, ibu rumah tangga, bahkan anak sekolah. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa adanya teknologi sangat membantu kita di kondisi saat ini. Namun, tanpa disadari ternyata terdapat sisi lain bila kita menyepelekan bahkan menghiraukan masalah kecil yang bisa diakibatkan dari penggunaan alat elektronik.
Salah satu hal yang sering terjadi yaitu pada situasi anak sedang menggunakan gawai. Anak memiliki kebiasaan menghabiskan waktunya dengan bermain ponsel maupun komputer. Hal ini tentunya dapat membuat anak merasa senang, tetapi ketahuilah bahwa dengan melakukan aktivitas ini secara berlebihan akan membuat dampak yang buruk bagi kesehatan anak yang mana dapat mengalami Computer Vision Syndrome.
Menurut American Optometric Association (AOA), Computer Vision Syndrome atau yang juga disebut Digital Eye Strain merupakan kumpulan keluhan mata dan penglihatan yang dihasilkan dari penggunaan komputer, tablet, e-reader dan ponsel yang berlebihan. Terdapat beberapa gejala klinis yang terjadi yaitu ketegangan pada mata, sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, dan sakit pada leher serta bahu.
Computer Vision Syndrome dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya pencahayaan yang buruk, silau pada layar digital, jarak tampilan yang kurang tepat, postur duduk yang salah, dan masalah penglihatan yang tidak dikoreksi.
Anak yang selalu menggunakan gawai memiliki resiko mengalami Computer Vision Syndrome. Hal ini tentunya perlu dicegah agar tidak terjadi. Mencegah Computer Vision Syndrome pada anak dapat dilakukan dengan menerapkan peraturan 20-20-20. Peraturan ini merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan mata anak yang sering bermain gawai. 20-20-20 sendiri merupakan saran yang bisa diberikan yaitu selama 20 menit melakukan istirahat, selama 20 detik melihat objek yang berjarak 20 kaki (6 meter).
Selain itu, terdapat beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah Computer Vision Syndrome, diantaranya:
- Menyesuaikan cahaya dari lingkungan sekitar agar tidak terlalu terang maupun gelap.
- Memandang layar dengan jarak 50-70 cm dari wajah.
- Mengatur tingkat keterangan layar sehingga sesuai dengan kenyamanan mata.
- Mengedipkan mata dalam waktu yang sering.
Bila mengalami Computer Vision Syndrome tentunya akan membuat rasa tidak nyaman dan bisa menghambat berbagai aktivitas sehari-hari. Sehingga sebaiknya hal ini jangan dianggap sebelah mata. Semakin menghiraukan kondisi ini akan berdampak buruk bagi kesehatan. Tentunya bila diperlukan juga dapat berkonsultasi dan memeriksa kondisi anak ke dokter.
Di masa anak tumbuh dan berkembang sangat penting sekali untuk memperhatikan hal-hal yang bisa mempengaruhi kesehatannya walau sekecil apapun. Karena bisa saja yang dianggap kecil ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kondisi anak maupun kehidupannya kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H