"AKU KUAT"
Pada kala itu hujan deras mengguyur kampungku. Derasnya hujan banyaknya manusia-manusia yang menyemangati diriku. Dengan lembut kukatakan
"aku kuat, aku pasti bisa melalui ini"
Mulutku mengatakan aku IKHLAS tapi dalam lubuk hatiku yang dalam aku tidak tau harus menerimanya dengan ikhlas atau tidak. hari terus berganti hingga akhirnya aku menyadari bahwa semuanya telah terjadi, ketetapan yang harus aku terima dengan IKHLAS membawa kembali kepada realita yang sepintas.
Pada malam hari kehidupan ku kini terasa amat sepi tanpa kehadiran ayah yang telah pergi
Ya... lelaki yg menjadi cinta pertama ku telah pergi dan tak akan kembali, pada awalnya aku hanya menggangap ayah hanya pergi untuk waktu yg sebentar, dan realita lah yang membangunkanku. Setiap malam aku menangis akan teringat ayah melawan rasa sakitnya di ranjang rumah sakit
Yaa... nafas ayah yang tersenggal senggal melawan sesak yang teramat susah
Aku hanya berdoa dan terus mengatakan kepada ayah
"ayah, ayah pasti kuat ayo dilawan sakitnya"
Seketika itu ayah hanya terdiam dan terdiam. Nafas ayah yang terus sesak membuatku merasa kasihan kepada ayah dan pada akhirnya kami mengatakan
"ayah.... Jika ayah tidak kuat kami semua ikhlas melepas ayah pergi ke pangkuan sang ilahi. Barulah aku menyadari ayah yang sudah dititik sakaratul mautnya