Kedunglengkong, Boyolali -- Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro dari Program Studi Fisika, Safina Zahrin Hanif, berhasil menyentuh hati masyarakat Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Boyolali. Melalui program kerjanya, Safina gencar melakukan sosialisasi mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara dengan teknik SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Dalam kegiatannya, Safina tidak hanya memberikan pemahaman tentang apa itu kanker payudara dan faktor risikonya, tetapi juga memberikan pelatihan langsung kepada para perempuan di desa tersebut melalui Kader PKK Desa Kedunglengkong. Dengan sabar dan telaten, ia mengajarkan langkah-langkah SADARI yang benar.
Sumber gambar : Leafeat Proker
Sumber gambar : Leafeat Proker/dokpri
"Banyak yang belum tahu tentang SADARI. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan," ujar Safina. "Dengan melakukan SADARI secara rutin, kita bisa menemukan benjolan atau perubahan pada payudara sejak dini."Safina juga menjelaskan bahwa gejala awal kanker payudara tidak selalu berupa benjolan.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah perubahan bentuk atau ukuran payudara, kulit payudara yang berkerut atau seperti kulit jeruk, puting yang tertarik ke dalam, atau keluar cairan dari puting. Safina juga memberikan edukasi mengenai faktor-faktor risiko kanker payudara.
'Perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat memiliki risiko lebih tinggi,' jelasnya. Ia menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan.
Antusiasme warga sangat tinggi. Mereka merasa terbantu dengan adanya program ini
Selain sosialisasi dan pelatihan, Safina juga membagikan brosur dan poster tentang SADARI agar pesan tersebut dapat terus diingat oleh masyarakat. Ia berharap, melalui program ini, kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara semakin meningkat.