Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Paru-paru Basah, Penyebab dan Gejalanya

Diperbarui: 3 Juni 2023   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Paru-paru basah, juga dikenal sebagai pneumonia, adalah infeksi yang menyerang jaringan paru-paru. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang masuk ke saluran pernapasan dan menginfeksi paru-paru. Pneumonia umumnya mempengaruhi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak-anak, orang tua, atau individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan pengobatan paru-paru basah.

Penyebab:
1. Bakteri: Bakteri Streptococcus pneumoniae adalah penyebab utama pneumonia bakterial. Selain itu, bakteri lain seperti Haemophilus influenzae dan Legionella pneumophila juga dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru.

2. Virus: Virus seperti virus influenza, virus respiratori sincytial (VRS), dan virus herpes simpleks dapat menyebabkan pneumonia virus.

3. Jamur: Pneumonia jamur jarang terjadi dan umumnya mempengaruhi orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti individu dengan HIV/AIDS atau mereka yang telah melakukan transplantasi organ.

Gejala:
Gejala pneumonia dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia, kondisi kesehatan, dan penyebab infeksi. Beberapa gejala umum yang mungkin timbul antara lain:

1. Batuk yang berdahak, mungkin dengan dahak berwarna kuning, hijau, atau kecoklatan.
2. Demam dan menggigil.
3. Kesulitan bernapas atau napas yang cepat dan pendek.
4. Nyeri dada yang memburuk saat batuk atau bernapas dalam.
5. Kelelahan dan kelemahan.
6. Sakit kepala.
7. Nyeri otot dan sendi.
8. Mual, muntah, atau hilangnya nafsu makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline