Lihat ke Halaman Asli

Saffana Zyan Dini

Mahasiswa KKN

Pemberdayaan dan Perluasan Jaringan Usaha Lokal Desa Pace: Jamu 7 Herbal Berbasis E-Commerce

Diperbarui: 12 September 2021   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kecamatan Silo pengahasil kopi terbesar kedua setelah kecamatan Dampit di Jawa Timur. Desa Pace adalah salah satu penghasil kopi di kecamatan Silo. Desa Pace adalah desa dengan populasi yang cukup padat. Pada sejarahnya Desa Pace telah memecahkan diri menjadi tiga bagian desa. Hasil pecahan desa Pace sebelumnya yakni desa Muyorejo, desa Karangharjo dan desa pace yang kita kenal sekarang.

Saat ini, jumlah penduduk desa pace dikisarkan mencapai 20.000 penduduk. Sekitar 90% penduduknya adalah petani kopi. Banyak diantara hasil panennya menjadi pemasok salah satu produk kopi terkenal yaitu Kapal Api. Bila cuaca baik hasil panen kopi desa ini bisa mencapai berton-ton. “Tahun ini panen raya” ujar BPD desa Pace sekaligus salah satu kepala kelompok tani desa Pace. Ini mengespresikan hasil panen kopi yang cukup melimpah dan memuaskan. Didasarkan oleh hal tersebut, tak jarang desa ini menjadi objek penelitian beberapa dosen dan pihak dari pusat penelitian kopi dan kakao, Jember.

Desa Pace memiliki peluang besar di bidang agrowisata. Karena selain tanaman perkebunan kopi yang luas daerah ini juga memiliki pesona alam yang memukau. Desa ini terletah tak jauh dari gunung gumitir yang mana menjadi simbol perbatasan antara kabupaten jember dan kabupaten banyuwangi. Desa ini juga dikelilingi oleh beberapa bukit disekitarnya.

Tidak hanya kopi beberapa penduduknya juga menanam tanaman lain yang juga bermanfaat untuk tubuh dangan jumlah yang cukup dan terkadang hanya menjadi konsumsi pribadi. Selain kopi, daerah ini juga cocok untuk beberapa tanaman lainya diantaranya tanaman herbal. Bantuan untuk pembuatan rumah Maka dari itu, salah satu himpunan kelompok tani Srikandi yang terdiri dari ibu-ibu menemukan peluang usaha dibidang minuman herbal. 

Minuman herbal ini dipercaya dapat meringankan gejala Covid-19 termasuk Covid-19 varian baru. Produk minuman ini dinamai dengan jamu 7 herbal. Jamu ini sudah besar pemasarannya dikarenan peminat yang cukup banyak. Ditambah lagi kasiatnya  yang bagus untuk pengidap gejala Covid-19.  Untuk mempermudah akses antara pembeli dan penjual kami berkolaborasi dengan kelompok Tani Srikandi untuk membuat toko online atau E-commerce.   

Desa Pace juga mendapat dana bantuan dari kolaborasi Kemendikbud, Kemenristekdikti, Universitas Jember dan Politeknik Jember untuk pembangunan rumah penelitian Tanaman Herbal. Rumah penelitian tersebut dikelola oleh gabungan kelompok tani Desa Pace. Rumah penelitian ini diharapkan menjadi masa depan cerah untuk tanaman herbal Desa Pace.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline