Lihat ke Halaman Asli

Safety Official

Informasi Seputar Alat Safety

Permen Magic dari Temanku

Diperbarui: 22 Januari 2022   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sedikit yang kuingat di saat-saat kecil dahulu , tetapi yang jelas saya tinggal dengan embah putriku karena ke-2 orang tuaku pergi mengelana ke wilayah Sumatera. 

Embahku tinggal dalam suatu desa terasing di Kabupaten Pati, Jawa tengah sejak umur ku masih beberapa waktu sampai selanjutnya aku sembilan tahun baru tinggal dengan ke-2 orang tuaku sebelum mereka memilih untuk tinggal di kelurahan yang berada di wilayah Kabupaten Pati. Saya bersama kakak lelaki ku diasuh oleh Embah dan Bu Lek, Embah kakungku telah meninggal jauh sebelum saya lahir dan Bu Lekku masih lajang. 

Ada satu kejadian yang saya ingat saat saya telah di kursi SMU. awalnya peristiwa dari rumah tetangga yang berada kurang lebih 1 km dari rumah Embah, saya dibawa main ke rumah tetangga di situ ada juga anak-anak lain.

Ada seorang anak lelaki seumuran denganku sebagai pusat perhatianku sepanjang bermain bersama itu , kelakuannya betul-betul membuat penasaran. Ia selalu keluarkan suara seolah tengah menyeruput permen.

"Bud, kamu sedang apa ngisep permen kok gak habis-habis dari pagi barusan ?" Tanyaku

"Ini nikmat sekali tahu, kamu perlu nyoba...!" Jawabannya

" Memang itu permen apa?"

"Permen ini tidak perlu membeli , gratis! Kamu Cukup Tak Perlu menyikat gigi Satu minggu , permen Penyanyi AUTOMATIS berada di Mulut kamu, manis Sekali !"

KARENA Saya Ingin industri tahu , sepulangnya Ke rumah Saya beniat untuk review memperoleh permen seperti Budi yakni dengan tidak gigi sepanjang seminggu . 

Hari awal masih baik saja, saya acuh tak acuh saja walau mulut berasa asam . Hari ke dua saya masih bertahan, mulut berasa asam dan sedikit berbau tidak nikmat keluar mulutku. Hari ke tigamulut telah ada dan rasa asampun benar - benar tidak nikmat , saya hubungan dengan beberapa orang di sekitar.

sebagian orang telah menyapa mengapa mulutku berbau sekali, ada yang bertanya kamu gak gosok gigi ya dan ada juga bertanya apa yang ku makan hingga penting seperti makanan itu. Hari selanjutnya tetap sama, masih tetap bertahan untuk gosok walaupun telah berasa nyeri , berbau , dan asam yang teramati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline