Lihat ke Halaman Asli

safa talitha

Mahasiswa Antropologi Budaya UGM

Kemendikbudristek Rilis Rapor Pendidikan Versi 2.0

Diperbarui: 16 Juni 2023   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rapor dalam dunia pendidikan rupanya menjadi elemen penting yang digunakan untuk mengevaluasi prestasi dan pertumbuhan peserta didik di sekolah. Rapor tidak hanya menampilkan nilai akademik yang dicapai oleh peserta didik tetapi juga memberikan informasi tentang perkembangan sosial, emosi, dan keterampilan non-akademik siswa. Sebagai bentuk tindak lanjut dari Asesmen Nasional serta sebagai inovasi dalam upaya menghadirkan penjaminan mutu pendidikan yang semakin holistik, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan sebuah platform yang diberi nama Rapor Pendidikan. Melalui platform tersebut, Kemendikbudristek ingin memberikan kemudahan bagi sekolah dan pemerintah daerah dalam melakukan refleksi untuk menyusun rencana perbaikan pendidikan yang tepat sasaran dan berbasis data.

Peluncuran Rapor Pendidikan versi 2.0

Platform Rapor Pendidikan pada akhir tahun 2022 sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 284.000 satuan pendidikan. Meskipun demikian, Kemendikbudristek terus mengembangkan dan memperbarui platform Rapor Pendidikan agar dapat menjawab kebutuhan sekolah dan pemerintah daerah. Berbagai pembaruan telah dilakukan oleh Kemendikbudristek dalam menyempurnakan platform Rapor Pendidikan ini. Kemendikbudristek juga terbuka terhadap masukan dan terus melakukan evaluasi berkelanjutan demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Rapor Pendidikan versi 2.0 yang dirilis oleh Kemendikbud para Rabu (10/5) merupakan pembaruan dari versi sebelumnya yang rilis pada tahun 2022 lalu. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjelaskan bahwa Rapor Pendidikan 2.0 merupakan hasil penyempurnaak dari versi sebelumnya.

“Kami di Kemendikbudristek melakukan evaluasi dan adaptasi untuk memastikan terobosan Merdeka Belajar dapat mendukung transformasi pendidikan. Kami berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan, Pengawas, Kepala Satuan Pendidikan, guru, dan tim UPT di daerah untuk mendapatkan masukan terkait Rapor Pendidikan Indonesia. Masukan itu kami gunakan sebagai landasan untuk mendesign ulang dan menyempurnakan platform Rapor Pendidikan agar dapat semakin menjawab kebutuhan di lapangan,” tutur Nadiem.

Pembaruan dalam Rapor Pendidikan versi 2.0 

Kepala Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo, menjelaskan bahwa kini platform Rapor Pendidikan versi 2.0 telah dirilis dan dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan, mulai dari PAUD, pendidikan dasar, menengah, SLB, hingga vokasi. Tahun ini platform Rapor Pendidikan hadir untuk membantu proses identifikasi yang lebih ringkas, refleksi yang lebih komprehensif.

  • Identifikasi yang lebih ringkas. Halaman ini diawali dengan deskripsi ringkas kondisi satuan pendidikan yang dapat dibaca kurang dari satu menit. Diikuti oleh 6 indikator prioritas bagi jenjang dasar menengah serta 8 indikator prioritas bagi jenjang SMK. Dengan demikian satuan pendidikan dapat mempelajarinya dengan lebih ringkas.
  • Refleksi yang lebih komprehensif. Pada halaman akar masalah dapat mengetahui mengapa capaian dapat bewarna merah, kuning, atau hijau dengan klik pelajari akar masalah. Dengan demikian para satuan pendidikan dapat melakukan refleksi sejenak mengenai capaian indikator prioritas.
  • Benahi yang lebih konkrit. Satuan pendidikan tidak perlu bingung memikirkan cara pembenahan karena Rapor Pendidikan sudah dilengkapi dengan berbagai inspirasi benahi yang lebih mendorong aksi. Fitur ini juga dilengkapi dengan tautan langsung ke langkah pembenahan konkrit seperti pelatihan mandiri yang relevan di platform Merdeka Mengajar.

“Dengan penyempurnaan ini Rapor Pendidikan diharapkan dapat membantu proses perencanaan berbasis data sehingga setiap satuan pendidikan dapat melakukan identifikasi, refleksi, dan pembenahan yang sesuai kebutuhan satuan pendidikan” tutur Anindito Aditomo.

Tanggapan Satuan Sekolah Mengenai Rapor Pendidikan versi 2.0

Perilisan Rapor Pendidikan versi 2.0 rupanya membawa respon positif bagi beberapa satuan sekolah. Dalam Perilisan Rapor Pendidikan versi 2.0 Anindito Aditomo mengajak para kepala sekolah yang hadir untuk menyampaikan tanggapannya mengenai perilisan Rapor Pendidikan versi 2.0.

“kalau kita bandingkan dengan Rapor Pendidikan yang tahun 2022 kemarin, yang versi 2.0 ini sangat membantu sekolah. Begitu kita membuka fitur yang ada di Rapor Pendidikan kita bisa melihat nilai sebelumnya dengan nilai yang sekarang dan akan nampak bahwa terjadi kenaikan atau penurunan. Di samping itu dalam versi 2.0 juga membantu sekolah tentang apa yang harus dilakukan dari setelah mengidentifikasi masalah kemudian refleksi kemudian mulai benahi.” Ucap Fatinam Kepala SDN 39 Pontianak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline