Politik TNI hanya ke negara dan rakyat Indonesia. Begitulah kira-kira petuah teladan Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman. Itu yang membuat TNI hingga kini tetap setia untuk Indonesia.
Dan pesan Jenderal TNI Soedirman terus dijadikan acuan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Tak berhenti mengingatkan TNI agar jangan pernah berpihak pada kepentingan politis tertentu yang jauh bersentuhan dengan masa depan Indonesia serta rakyatnya.
Termasuk ke pribadi Menteri Ryamizard, hingga purnawirawan tidak sekalipun tercatat bergelut dengan partai politik atau memihak politisi. Hidupnya seolah hanya untuk milik negara.
Kebanggaan kita --sebagai rakyat-- pada TNI sebab tetap selalu jadi terdepan ketika menjaga kedaulatan dan pertahanan Indonesia.
Tak pilih kasih melindungi rakyat. Ketika negara dianggap tak aman dari musuh, maka politik TNI bekerja. Untuk melindungi keutuhan negara dan persatuan rakyat Indonesia.
TNI tampak hingga kini masih komitmen dan konsisten menerapkan berpolitik hanya untuk negara dan rakyat. Tengok saja; tak pernah terdengar ke publik terjadi gontok-gontokan di tubuh TNI berebut kekuasaan.
Setiap prajurit TNI harus siap menerima tugas yang diperintahkan demi kepentingan negara. Siapapun pemimpinnya, apapun jabatannya.
Tak menolak perintah ketika pemimpinnya selalu berganti. Sebab itu tadi: politiknya hanya untuk negara dan rakyat.