Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya, ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Ilmu ekonomi perlu untuk dipelajari oleh seorang planner karena pada dasarnya, dalam bagiannya terdapat ekonomi tradisional yang dapat meniadakan aspek spasial, peran spasial yang cukup menonjol dalam realita, ekonomi normatif, fenomena otonomi daerah, serta lokasi dan struktur ruang.
Menurut Von Thunen (1826) dalam teori lokasi pertanian, berbagai pertanian seperti menghasilkan bahan pangan, susu kehutanan, dan sebagainya ditentukan oleh kaitan antara harga komoditas-komoditas yang dijual di pasar perkotaan dan jarak antara daerah produksi dengan pasar penjualan. Sedangkan menurut Alfred Weber (1909) dalam teori lokasi industri, mengembangkan analisis penentuan lokasi optimum di lokasi yang mempunyai biaya paroduksi terendah yg berarti orientasi transportasi dan tenaga kerja dianggap sebagai kekuatan lokasional primer.
Beliau mengemukakan pula adanya kecenderungan aglomerasilokasional dan menumpuknya berbagai industri di beberapa pusat saja dan tidak membentuk suatu pola persebaran yg merata di seluruh wilayah. Ilmu ekonomi regional memainkan peran penting dalam pengembangan kota. Ekonomi regional adalah disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana aktivitas ekonomi didistribusikan dalam ruang dan bagaimana ini mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di berbagai lokasi, termasuk di kota-kota.
Pembangunan ekonomi wilayah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Berikut ini merupakan contoh beberapa aspek utama dari ekonomi pembangunan dalam wilayah:
- Pembangunan Infrastruktur: Infrastruktur yang memadai, seperti pembangunan sarana transportasi, sarana komunikasi, dan juga fasilitas publik yang dapat dijangkau oleh semua kalangan akan memainkan peran penting dalam meningkatkan nilai investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Pendidikan dan Pelatihan: Ketersediaan tenaga kerja atau Sumber Daya Manusia yang berpendidikan dan terampil dapat mempengaruhi daya saing wilayah dan kemampuannya untuk menarik industri serta layanan berbasis pengetahuan.
- Investasi: Dapat menarik investasi, baik pada ranah domestik maupun asing, merupakan suatu kunci dalam pembangunan ekonomi. Macam investasi yang dapat dilakukan yaitu di antaranya adalah pembukaan pabrik baru, pusat penelitian, atau proyek infrastruktur.
- Inovasi dan Teknologi: Penerimaan teknologi terbaru dan perubahan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di wilayah tersebut, serta membuka peluang baru bagi wirausaha dan bisnis.
- Pembangunan Berkelanjutan: Ekonomi pembangunan harus lebih mempertimbangkan dan memperhatikan aspek lingkungan dan juga aspek keberlanjutan pada daerah amatannya. Misalnya, proyek infrastruktur harus ramah lingkungan dan pertumbuhan industri tidak boleh merusak sumber daya alam.
- Pemerataan: Salah satu tujuan utama ekonomi pembangunan adalah memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Ini melibatkan upaya untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja untuk semua.
- Kerjasama Regional: Kerjasama antar-wilayah atau antar-negara dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan memperluas pasar, berbagi pengetahuan, dan memanfaatkan keunggulan komparatif.
- Kebijakan Pemerintah: Pemerintah memainkan peran penting dalam menyusun dan menerapkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti kebijakan pajak yang ramah investasi, kebijakan perdagangan, dan regulasi yang mendukung sektor-sektor produktif.
Ekonomi regional atau ekonomi wilayah di Kabupaten Jember mengalami perkembangan yang pesat dengan beberapa kecamatan yang tumbuh dengan cepat. Analisis tipologi klasen pada jurnal Ekonomi Regional : Tipologi dan Sektor Potensial Dalam Pengembangan Wilayah (Studi Pada Wilayah Kecamatan di Kabupaten Jember) yang ditulis oleh Herman Cahyo Diar (2019), menunjukkan bahwa Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang merupakan wilayah yang cepat maju dan cepat tumbuh.
Penelitian dalam jurnal tersebut didasarkan pada kebutuhan untuk memahami potensi dan daya saing setiap sektor di setiap kecamatan di Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember (BPS) dan instansi terkait yang menyediakan data untuk penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang perkembangan ekonomi di Kabupaten Jember dan mengidentifikasi sektor-sektor potensial yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sektor bangunan memiliki keunggulan kompetitif di beberapa kecamatan di Jember, sedangkan sektor pertanian tetap menjadi sektor potensial. Sektor bangunan memiliki nilai tertinggi di beberapa kecamatan, sedangkan sektor pertanian mendominasi di semua kecamatan. Namun, sektor pertanian mengalami penurunan karena perkembangan di sektor lainnya, terutama sektor bangunan. Sektor bangunan memiliki pasar yang luas dan kuat karena konstruksi perumahan, bangunan komersial, hotel, dan proyek infrastruktur.
Analisis juga menunjukkan bahwa pada Kecamatan Jombang terdapat sektor-sektor yang paling kompetitif, dengan sektor pertanian sebagai sektor dominan. Secara keseluruhan, ketiga analisis tersebut memberikan wawasan tentang potensi dan daya saing setiap sektor di setiap kecamatan di Kabupaten Jember. Sehingga dapat disimpulkan dari jurnal tersebut, bahwa beberapa wilayah di Kabupaten Jember, seperti Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang, mengalami perkembangan ekonomi yang pesat dan merupakan wilayah yang tumbuh dengan cepat. Sektor bangunan memiliki keunggulan kompetitif di beberapa wilayah di Jember, sedangkan sektor pertanian tetap menjadi sektor potensial.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor bangunan memiliki nilai tertinggi di beberapa kecamatan di Jember, sedangkan sektor pertanian mendominasi di semua kecamatan. Namun, sektor pertanian mengalami penurunan karena perkembangan sektor lain, terutama sektor bangunan. Sektor bangunan memiliki pasar yang luas dan kuat karena konstruksi perumahan, bangunan komersial, hotel, dan proyek infrastruktur. Pada hasil analisis juga disebutkan bahwa Kecamatan Jombang memiliki sektor-sektor yang paling kompetitif, dengan sektor pertanian sebagai sektor dominan. Secara keseluruhan, ketiga analisis tersebut memberikan wawasan tentang potensi dan daya saing setiap sektor di setiap kecamatan di Kabupaten Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H