Warren Buffet mengatakan," If you don't find a way to make money while you sleep, you will work until you die". Masa iya sih kita harus terus-menerus kerja keras bagai kuda tetapi saldo rekening gitu-gitu aja. Tidak bisa dipungkiri perkembangan gadget membuat kita mampu menembus batas sehingga memperbanyak daftar impian kita. Kamu pasti ingin menghajikan orang tua dan umroh bersama keluarga. Kamu tidak tergiur merasakan sensasi gedung pencakar langit Dubai "Burj Khalifa" atau sekedar merasakan damainya Pantai Maldives dan berkenalan dengan ubur-ubur yang menyala waktu malam hari. Atau mempunyai rumah nyaman, naik Mercedes benz, dan hidup nyaman di masa tua bersama anak cucu. Bagaimana kamu dapat mewujudkan semua itu kalau kamu tidak pandai mengatur keuangan dan berkorban sedikit dengan berinvestasi?
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi ada baiknya kita berkenalan dulu dengan yang namanya investasi. Investasi adalah menukarkan uang dengan bentuk kekayaan lain dengan harapan dapat memberikan keuntungan. Investasi juga dapat diartikan dengan menekan konsumsi masa sekarang untuk masa yang akan datang yang di dalamnya mengandung risiko sehingga dibutuhkan kompensasi dalam bentuk keuntungan.
Lalu mengapa harus berinvestasi? Tidak dapat kita pungkiri kebutuhan hidup selalu meningkat. Jika kita tidak menekan konsumsi untuk keperluan yang akan datang yang jadi korban bukan hanya kita. Anak tidak akan mendapatkan pendidikan terbaik atau kehidupan yang layak. Selain itu, kita juga harus mempersiapkan masa pensiun agar tidak membebani anak. Akan lebih baik jika di masa pensiun, kita masih dapat membantu orang lain yang kurang membutuhkan karena investasi di masa muda.
Mungkin sebagian dari kamu masih berpikir untuk menabung saja. Mari kita berpikir bersama. Menabung berarti menyisihkan sebagian uang untuk disimpan di bank. Uang kita akan kena biaya administrasi bulanan dan jumlahnya tetap sesuai akumulasi yang kita tabung. Uang kita hanya didiamkan dan tidak berguna untuk siapapun. Belum lagi dengan godaan e-commerce, rasanya berat untuk mempertahankan saldo rekening. Sedangkan berinvestasi, artinya menukarkan uang tabungan kamu dengan bentuk-bentuk investasi seperti emas, tanah, saham, obligasi, reksa dana, dan banyak bentuk lainnya. Uang kamu sama-sama disimpan tetapi dengan investasi, jumlah tabungan kamu akan berkembang dan terhindar dari godaan e-commerce karena tidak berbentuk uang tunai. So, mari berpikir bersama.
Investasi dapat dilakukan dalam bentuk aset riil maupun aset finansial. Aset riil seperti tanah, rumah, dan emas. Sedangkan aset finansial seperti saham, obligasi, reksa dana, dan deposito. Aset riil memiliko risiko yang lebih kecil karena barang berupa fisik yang dipegang oleh investor tetapi nilai keuntungan juga kecil. Sedangkan asset finansial mempunyai risiko lebih tinggi karena investor hanya mendapatkan surat bukti tetapi keuntungan akan lebih besar dibandingkan investasi aset riil. Kalau saranku sih kamu harus mulai coba aset finansial karena untuk membeli property atau perhiasan kamu membutuhkan uang yang tidak sedikit sedangkan untuk investasi dalam bentuk finansial kamu bisa mulai dengan uang Rp 100.000.
Kamu dapat melakukan investasi dengan dua cara. Cara pertama yaitu dengan langsung memasukkan dana dalam jumlah besar di awal sehingga tinggal memanen hasil di akhir masa investasi. Sedangkan cara kedua yaitu dengan berinvestasi secara periodik misalnya satu bulan sekali, dua bulan sekali, enam bulan sekali, atau satu tahun sekali. Investasi secara periodik cocok untuk kaum millennial yang baru menata keuangan karena pasti tidak mempunyai dana dalam jumlah besar. Yang terpenting adalah konsistensi tiap periodik untuk investasi sehingga lama kelamaan dana akan berkembang.
Investasi dapat dilakukan secara aktif dan pasif. Investasi aktif artinya kamu terlibat langsung dalam pasar modal. Kamu harus mengamati pergerakan pasar modal sendiri sehingga dapat membeli ketika harga rendah dan menjual ketika harga tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Pengetahuan tentang dunia pasar modal juga harus memadai karena kamu harus memutar otak sendiri. Selain itu kamu harus meluangkan waktu untuk mencermati pergerakan pasar modal.
Sedangkan investasi pasif adalah kamu menyerahkan kepada manajemen investasi. Kamu memasukkan dana ke sebuah lembaga kemudian lembaga itu yang akan mengelola dana yang ditukar dalam bentuk saham, obligasi, maupun campuran. Dana investasi akan disimpan oleh pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek. Pihak ini dikenal dengan istilah custodian biasanya dalam bentuk bank. Lembaga ini juga menerima jasa lain termasuk menerima bunga dan hak-hak lain serta menyelesaikan transaksi efek.
Efek adalah surat berharga yang dapat berupa surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, dan lain-lain. Nah kalau menurutku, untuk pemula dengan pengetahuan pasar modal yang terbatas lebih baik berinvestasi secara pasif. Selain itu investasi pasif juga tidak akan mengganggu rutinitas kamu dalam bekerja karena sudah ada lembaga professional yang mengelola dana investasi kamu.
Bagaimana nih, cara memulai invest?
Kamu bisa mulai memilih berbagai produk invest terlebih dulu. Agar produk lebih beragam kamu bisa memilih berbagai portal investasi online seperti bareksa, indo premiere, dan lain-lain. Sebelum memilih pastikan start up tersebut sudah memiliki ijin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan. Kamu dapat langsung membuat akun caranya pun gampang dan semua dilakukan secara online.