Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Kesantunan Berbahasa

Diperbarui: 10 Oktober 2023   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dokumentasi Saeful Azis)

Berikut ini bentuk kesantunan berbahasa (politness) pada percakapan antara mahasiswa dengan dosen melalui media whatshapp.

Tuti: Assalamualaikum, Bapak. Maaf mengganggu waktunya, Pak. Saya Tuti proli farmasi A. Maaf, Pak. Kira-kira kapan Bapak ada waktu kosong untuk bimbingan tugas saya.

Dosen: Besok juga boleh, online atau offline bisa.

Tuti: Baik, Bapak.

Tuturan tersebut antara penutur dengan mitra tutur yang mematuhi maksim kebijaksanaan. Ada 3 poin bentuk kesantunan percakapan di atas. Pertama, ditandai dengan pengucapan salam pada awal kalimat "Assalamualaikum, Bapak." merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan diri pada mitra tutur. Menggunakan kata "maaf" sebelum topik pembicaraan serta memperkenalkan diri.

Kedua, pada kalimat kedua penutur menggunakan kata "kira-kira" supaya lebih dianggap santun dan tidak mendikte mitra tutur.

Ketiga, pada kutipan "Baik, Bapak." menunjukan penutur menerima jawaban yang diberikan oleh mitra tutur.

Jadi, penggunaan kata salam, maaf, memperkenalkan diri, memberikan kebebasan menentukan pilihan, tidak terkesan memaksa, dan menerima jawaban adalah komunikasi yang bijaksana. Komunikasi yang bijaksana adalah kesantunan berbahasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline