Lihat ke Halaman Asli

Saeran Samsidi

Selamat Datang di Profil Saya

Orang Abangan yang Heran dengan Salafus Shalih

Diperbarui: 6 Januari 2021   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar :pecihitam.org

Orang Abangan yang Heran dengan Salafus Shalih

Cerpen : Saeran Samsidi

 

                 Pagi itu Mbah Soeh ribut-ribut ngomeli anak dan mantunya. Cucunya mogok enggak mau sekolah. Entah kenapa, jadi ngomprang-ngomprang, "Ndoyooo ... kepriwen si ko dadi wong tua? Ora tau ngurus, ya. Kiye si Zoel ora gelem sekolah. Mogok!"    Ibunya si Zul, mantunya Mbah Soehyah hanya tersenyum, "Sareh Mbaaaah .... sareh .... Nanti kalau sudah lerem bombong saya antar ke sekolah. Kan sudah pakai seragam, pakai sepatu. Terlambat tidak apa-apa. Saya antar nanti"

                Kejadian Zoelkifli anaknya Mas Handoyo dan Mba Sarah, cucunya Mbah Soehyah mogok sekolah sudah beberapa kali terjadi. Si Zoel sekolah di SMP IT favorit. Sekolah yang diselenggarakan oleh perguruan Islam menerapkan pendidikan Islam Terpadu disingkat IT. Sekolah bergengsi itu menyelenggarakan berbagai macam ekstrakurikuler pilihan dan bagi yang jauh rumahnya atau luar kota asalnya, sekolah menyediakan asrama. Boarding school istilahnya.

                "Sar jane kenang apa ko Si Zoel sering ngambek enggak mau sekolah?" tanya Mbah Soehyah pada mantunya.

"Zoel kepengin ikut ekstrakurikuler sekolah, Mbah"

"Lha, mung mau ikut ekstrakurikuler bae koh, ya tinggal ikut. Ora olih neng ko padha, ya?"

"Tidak ... tidak. Boleh saja ikut ko, Mbah. Hanya ......"

"Hanya bagaimana ?"

"Belum bisa memenuhi persyaratannya, perlengkapannya" Sarah mantunya menjawab lemas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline