Pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang sangat penting untuk terciptanya masyarakat Indonesia yang lebih baik. Sebagaimana ungkapan dari Ki Hadjar Dewantara bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Ki Hadjar Dewantara sendiri memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka Pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Sedangkan pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Pengajaran dan Pendidikan ini sangat berguna untuk melahirkan manusia merdeka yang hidupnya lahir dan batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.
Ada 5 Asas Pendidikan yang dituangkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu :
1. Kodrat Alam, setiap anak memiliki/membawa sifat dan karakter masing-masing. Pendidikan harus bisa mengembangkan potensi peserta didik yang dibawa sejak lahir.
2. Kemerdekaan, yaitu merayakan kemanusiaan, serta memuliakan kehidupan. Dalam hal ini Pendidikan juga harus luas dan luwes, yaitu memberikan kemerdekaan untuk pengembangan potensi peserta didik serta luwes dengan tidak kaku.
3. Kebudayaan, memberikan jiwa sejati manusia. Tanpa kebudayaan sebuah bangsa akan menjadi alas kaki penjajah. Pendidikan haruslah memerdekaan dengan penekanan kepada nilai-nilai luhur dan bentuk-bentuk kebudayaan nasional.
4. Kebangsaan memberikaan perekat bagi kedaulatan suatu bangsa. Tanpa adanya semangat kebangsaan yang tumbuh di dalam jiwa setiap anak bangsa, maka Indonesia hanyalah fatamorgana. Maka Pendidikan haruslah menyatukan bukan menceraikan
5. Kemanusiaan, merupakan akar yang menjadi titik temu asasi yang mendamaikan hidup, kehidupan maupun penghidupan umat manusia yang telah menjadi kompleks, multiplikatif, dan sarat dengan permasalahan. Pendidikan justru harus berikan rasa kemanusiaan untuk membuat kedamaian.
Dengan adanya asas Pendidikan maka perlu adanya Pendidikan yang dapat terlaksana dengan baik. Adanya filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu dengan Trikon yaitu Kontinuitas (tidak melupakan akar nilai budaya), Konvergensi (Pendidikan harus memanusiakan manusia) dan konsentris (pendidikan harus menghargai keberagaman dan memerdekakan murid). Filosofi tersebut haruslah diterapkan dalam Pendidikan.
Menurut Ki Hadjar Dewantara, Guru ibarat petani yang menanamkan benih, sekolah adalah ladangnya. Sehingga Pendidikan harus bisa membangkitkan potensi diri peserta didik. Bahkan seperti halnya system tata surya yang selalu dalam upaya memelihara kebudayaan, maka anak-anak juga harus bergerak sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya tetap bersumbu pada nilai-nilai kemanusiaan.
Sistem tata surya memberikan sebuah analogi bahwa guru sebagai matahari yang membimbing, dan menuntun siswa agar bebas berkreasi, berekspresi, berkembang dan berinovasi sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing. Sedangkan siswa diibaratkan sebagai planet, dimana diharapkan berevolusi, dengan adanya kesempatan yang berbeda-beda namun tidak pernah berhenti bergerak.