Lihat ke Halaman Asli

Saepullah

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Layla dan Majnun: Antara Cinta, Cita, dan Pengorbanan

Diperbarui: 24 Oktober 2021   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Netflix

Sebuah kisah Layla dan Majnun memang telah populer berabad-abad sebagai kisah romantisme. Begitupun halnya dengan Romeo dan Juliet bahkan Romi dan Juli. Bukan hanya itu, kisah yang menjadi populer dalam sebuah film juga ada.

film berjudul Layla dan Majnun adalah film Indonesia yang disutradarai oleh Monty Tiwa. Kisah asli dari Layla dan Majnun ini adalah cerita roman klasik dari penyair Persia yang bernama Nizami Ganjavani. Namun, dalam filmnya mengadaptasi dari cerita tersebut.

Keunikan dalam film ini yaitu tentang negeri Azerbaijan dan kisah sejarah dan pariwisata di sana. Dalam film Layla dan Majnun ini dikisahkan antara Layla yang seorang penulis ingin sekali pergi ke Azerbaijan dengan keindahan negeri tersebut. Niatnya bukan hanya sekedar berwisata namun bisa mengemban ilmu hingga ke sana.

Sama seperti halnya dalam kisah romannya, Nasib Layla (yang diperankan oleh Acha Septriasa) pun demikian. Layla dengan kondisi perekonomian yang tidak baik, pun sulit untuk pergi ke sana. Layla hanya tinggal bersama dengan seorang ibu, sedangkan ayahnya telah meninggal dunia. Sejak ayahnya meninggal, maka urusan dalam rumah tangga Layla diatur oleh pamannya yang kurang baik.

Pamannya Layla menjodohkan Layla dengan seorang kaya raya dan pejabat bernama Ibnu (diperankan oleh Baim Wong). Layla memang sudah menjadi teman lama bagi Ibnu sejak masa kanak-kanak. Kisah Layla dan Ibnu selalu terngiang dan teringat hingga masa mereka dijodohkan.

Dengan kondisi perjodohan, diharapkan Layla bisa hidup lebih bahagia. Namun, kenyataan berkata lain. Layla tidak merasakan kebahagiaan. Layla selalu mengikut Ibnu untuk kampanye pimpinan desa. Ibnu pun berubah sikap sejak pencalonan menjadi pimpinan desa tersebut. Layla tak bisa berharap lebih.

Sebuah undangan untuk berangkat ke negeri Azerbaijan di Iran pun terjadi. Layla diundang untuk menjadi pembicara lepas bahkan menjadi dosen tamu di sana. Ibnu yang khawatir akan Layla, tak mengizinkan Layla untuk berangkat ke negeri Azerbaijan. Namun, kelihaian dan itikad baik Layla untuk bisa berbagi tentang ilmu yang dimilikinya, akhirnya Layla pun diizinkan oleh Ibnu untuk berangkat.

Di Azerbaijan Layla bertemu dengan Samir (diperankan oleh Reza Rahadian), seorang mahasiswanya. Samir selain sebagai mahasiswa juga memiliki pekerjaan sebagai chef di Kedubes Indonesia. Di Kedubes itu, rasa cinta Samir mulai tumbuh sejak bertemu dengan Layla. Layla yang ingin mengeksplorasi negeri Azerbaijan pun akhirnya terwujud dengan ditemani oleh Samir.

Di sisi lain, Ibnu merasa khawatir jika Layla bisa berubah pikiran untuk bisa menikah dengannya. Ibnu pun berangkat ke negeri Azerbaijan untuk menjemput Layla dan menyegerakan pernikahannya.

Layla yang gontai karena sikap Ibnu yang kurang dalam berakhlak pun ingin memutuskan untuk tidak melanjutkan hingga ke pelaminan. Film yang diputar di Netflix ini menjadi film yang menemani masa weekend yang menawan. Film ini ringan untuk ditonton bersama keluarga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline