Lihat ke Halaman Asli

Saepullah

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Kisah tentang Bullying di Film Series "7 Hari Sebelum 17 Tahun"

Diperbarui: 25 Februari 2021   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. STRO

Film bertema bullying sudah mulai marak dihadirkan bagi para penikmat film Indonesia. Pun dengan sinetron maupun web series sudah mulai betebaran. Dan kali ini di sebuah layanan aplikasi streaming STRO juga ada. 

Film tema ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun keunikan dan kelebihan dalam penayangan bahkan intisari dan pesan yang terkandung dalam film yang perlu diambil maknanya.

Di awali dengan sebuah kisah tentang meninggalnya Rangga pada sebuah sekolah swasta favorit di Jakarta. Hal yang menjadi acuan adalah kasus bullying hingga menewaskan siswa bernama Rangga. 

Lalu muncullah adegan yang cukup didramatisasi yaitu tentang Pandu yang juga sedang 'dibantai' oleh teman-temannya. Pandu (diperankan Ginanjar) adalah seorang siswa dengan wajah yang sudah melebihi usianya, hal yang tidak biasa. Pandu dibullying dan harus bercuci muka pada sebuah tempat pembuangan tinja (WC duduk). Pandu pun harus menelan kisah pahit akibat ulah temannya yang jahil kepadanya.

dok. STRO

Sahabat akrab Pandu hadir menemui Pandu di toilet. Namun, Pandu menelan kisahnya sendiri dan tak membiarkan kisahnya diketahui sahabatnya. Sahabat Pandu bernama Lumi Jonathan (diperankan Endi Arfan). 

Lumi mengalami sebuah kisah belum memiliki pacar. Bahkan orang tua Lumi, khususnya ibunya merasakan was-was kalau-kalau Lumi tidak juga memiliki pacar hingga Lumi berusia 17 tahun. Kegelisahan ibunya Lumi bahkan dianggap Lumi pria tidak normal, pria tidak laku, bahkan pria dengan wajah tua.

Kondisi Lumi dalam film yang disutradarai oleh Rangga Nattra ini berbeda dengan kakaknya yang seorang cowok yang sudah berpengalaman dengan memiliki pacar, karena kakaknya Lumi adalah seorang artis. Namun, Lumi menganggap hal biasa saja, dan dengan wajah yang santuy, Lumi menjalani hidupnya dengan biasa saja. 

Ada sebuah momen hingga Lumi merasakan hal yang berbeda. Lumi merasakan sebuah perasaan cinta kepada seorang teman di sekolahnya yaitu Zia Kalista (diperankan Tissa Biani). Bahkan, wanita yang diincar Lumi tersebut, ternyata juga menjadi incaran dari kakaknya.

dok. STRO

Rumor tentang Zia ternyata di luar dugaan yaitu Zia dikabarkan dan diisukan menjadi cewek nakal simpanan om-om. Kisah Zia diangkat dalam status media social temannya tanpa mencari tahu klarifikasi langsung kepada Zia. Kisah ini menjadi sangat unik dan memberikan sebuah momen pesan tersendiri dalam film berseri yang diproduseri oleh Devi Monica.

Kisah bullying memang akan berefek pada sebuah ketragisan yang naas. Namun, jika didalami dan dipahami bullying memang tidak seharusnya terjadi. Pada film berseri inilah diinginkan sebuah pesan itu akhirnya harus dibaca oleh penonton. Agar bullying tidak seharusnya ada. 

Menariknya lagi, menurut sang penulis naskah dalam film ini, Endik Koeswoyo bahwa film ini dibuat agak lamban dalam 3 episode awal, dan akan semakins seru pada episode 4 hingga 7. Film ini bisa disaksikan sejak 14 Februari 2021 di aplikasi STRO setiap hari minggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline