Rokok adalah sebuah barang yang menjadi sangat dinikmati bagi penikmatnya. Namun, akankah penikmat rokok ini akan mengerti akan sebuah efek buruk dari hobinya yang merokok ini. Bukan hanya itu, rokok juga akan mengakibatkan efek buruk bagi yang tidak merokok.
Mengetahui hal tersebut Komunitas Sahabat Blogger diundang oleh Kantor Berita Radio (KBR) untuk berbincang bersama pada 14 Agustus 2018 dalam agenda talkshow Ruang publik KBR Serial Rokok Harus Mahal: Jauhkan Kelompok Rentan dari Rokok.
Dengan dipandu oleh Moderator Don Brady kegiatan tersebut mengundang pembicara dalam hal ini Dr. Abdillah Hasan selaku Wakil Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UI dan Dr. Arum Atmawikarta, MPH selaku Manager Pilar Pembangunan Sosial Sekretariat SDGs Bappenas.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Cemara Menteng Jakarta juga dilangsungkan secara on air dan juga off air tersebut juga bisa disimak di Power Radio 89,2 FM untuk Jakarta, Radio Garuda 105,5 FM untuk Bandung, Radio KC10 87,9 FM untuk Indramayu, Radio Elisa 103,9 FM untuk wilayah Salatiga serta bisa juga di simak di Android dan iOS melalui KBR Radio serta melalui fan page Kantor Berita Radio KBR.
Perbincangan awal mari sejenak memahami tentang rokok yang dijual secara ketengan (satuan) maupun dijual per bungkus. Rokok yang dibakar dari ujung hingga akhir ini terdiri atas dua jenis yaitu rokok berfilter dan rokok tidak berfilter. Filter pada rokok itu sendiri terbuat dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok yang diawali pada abad 16 di Eropa lalu masuk ke Indonesia hingga sekarang ini memiliki bagian yang sangat berbahaya diantaranya yaitu Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida.
Tar itu sebagai enyebab serangan kanker, Nikotin sebagai penyebab utama serangan jantung dan stroke, karbon monoksida yaitu gas beracun. Bukan hanya itu, efek buruk dari rokok diantaranya yaitu penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker paru dan lainnya, diabetes, impotensi, menimbulkan kebutaan hingga penyakit mulut. Efek lain dari merokok juga bisa berdampak kepada kelompok rentan loh.
Definisi tentang kelompok rentan jika ditinjau dari sisi kesehatan yaitu kelompok bayi, balita dan ibu hamil, ibu menyusui serta menderita penyakit. Sedangkan pengertian kelompok rentan yang lebih luas lagi yaitu kelompok miskin yang berpendapatan pada kuintil 1 dan kuintil 2 yang mana jumlahnya pada hasil survey BPS sebesar 9,7 % dari penduduk di Indonesia.
Lebih jauh lagi efek buruk bagi perokok yaitu kemiskinan. Kenapa kemiskinan bisa menjadi efek buruknya yaitu mari melihat lebih jauh data tentang pengeluaran terbesar di Indonesia.
Data pengeluaran untuk rokok ternyata nomor dua tertinggi setelah pengeluaran untuk beras. Jika saja dana untuk membeli rokok bisa ditabung maka akan semakin tinggilah hasil tabungannya dibanding harus membakar uang dengan cara membeli rokok lalu dibakar dan dihisap rokok tersebut.
Kelompok rentan yang memang tinggal di daerah sulit dan terpencil memang sudah menghabiskan uangnya untuk rokok sebesar 12-17% setelah Beras sebesar 22%. Jika didata rata-rata penduduk miskin mengkonsumsi 11 batang rokok per hari.