Lihat ke Halaman Asli

Saepullah

Aku adalah manusia pembelajar, berusaha belajar dan juga berbagi info yang baik untuk perbaikan diri selaku manusia. Melihat info yang kubagikan bisa melalui: https://www.ceritasae.blogspot.com https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza https://www.twitter.com/543full https://www.instagram.com/543full https://www.youtube.com/channel/UCQ2kugoiBozYdvxVK5-7m3w menghubungi aku bisa via email: saeitu543@yahoo.com

Puasa Zaman Dulu Lebih Nyaman, Bener Enggak?

Diperbarui: 3 Juni 2018   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. brilio.net

Puasa di bulan Ramadan itu menjaga dan mengendalikan diri dari hawa nafsu baik itu lapar, haus, dahaga, emosi dan sifat keburukan lainnya. Kondisi inilah yang terasa nikmatnya jika puasa itu dilakukan pada jaman dulu.

Puasa saat 3 windu yang lalu, masa kecil, begitu enak dan sedikit godaannya. Apa contohnya?

1. Lebih sedikit warung nasi yang bukan saat pagi atau siang hari.

Hal ini terasa benar kurasakan. Godaan ini sungguh menggoda dan membuat lapar saat melintas warung makan. Jika dahulu peraturan bahwa warung makan harus benar-benar tutup saat bulan Ramadan, namun kini banyak pejabat pemerintah yang cuek tidak menindak tegas hal tersebut. Kan jadinya aku sedikit tergoda dan mengurangi pahala puasaku.

2. Puasa dahulu lebih sedikit penggoda matanya.

Penggoda mata itu banyak sekali pada saat ini, sebagai contoh yaitu adanya gadget dan dunia digital yang cepat sehingga mudah menggoda. Sebagai contoh saat membuka komputer dan internet tiba-tiba ada saja spam yang menampakkan tubuh wanita yang tidak berhijab. Dan lebih parah lagi yaitu tampilan wanita dengan minim pakaiannya. Nah, ini sebenarnya penggoda juga sih.

Jika dahulu kala lebih sedikit godaan tersebutnya. Belum lagi dahulu kala sedikit mall sehingga lebih sedikit pengeluaran dibandingkan hari ini. Kondisi perbedaan ini tentu perlu disiasati dengan cermat dan bijaksana oleh diriku nih. Perlu adanya pengawasan ekstra ketat dan waspada lagi terhadap penggoda tersebut.

3. Dahulu lebih mudah mengatur diri sendiri

Nah, kalau sepuluh tahun yang lalu kan aku belum menikah jadi bebas donk mau makan apa saja, mau sahur di jam berapa saja, hingga kepada agenda rutinitas target Ramadan bisa dipenuhi dengan seenaknya.. hehehe.. Kalau sekarang, aku sudah mulai berumur dengan mempunyai satu bidadari cantik yaitu istriku, satu putri cantik, dan satu putra gagah. Bersama keluargaku aku harus bisa mengatur keuangan, mengatur pola makan, dan bersama-sama mengatur keluargaku menuju suksesnya Ramadan yang penuh hikmah dan keberkahan ini. Kondisi inilah yang perlu lebih ekstra untuk bisa menjalani puasa pada saat ini.

Demikianlah puasa yang kurasakan saat ini. Semakin bertambah usia tentu semakin banyak ujian dan kendala yang lebih berat untuk dihadapi. Tentu hal ini sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 286 yang artinya "Allah tidak akan membebani seseorang diluar kemampuannya."

Oleh sebab itu, kondisi puasa sekarang lebih banyak godaannya karena perkembangan zaman. Dan untuk mengantisipasinya perlu lebih pengaturan yang lebih baik lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline