Tak ada yang tidak mungkin. Seuntai kata pun bisa memberikan inspirasi.
Sejak kutekadkan hatiku dalam dunia tulis menulis tujuan utamaku yaitu sebagai inspirator dunia. Bisa Menginspirasi dunia lewat tulisan. Kala itu di tahun 2011.
Aku belajar menulis, merangkai kata, hingga menjadi seorang blogger. Memang, sangat jarang dan aneh dengan basic pendidikanku yang hanya sebagai guru matematika namun bisa menulis. Begitulah adanya. Dari tulisan demi tulisan yang melahirkan sebuah buku baik antologo maupun duet.
Akhirnya setelah belajar menulis dan terus menulis, ada seorang guru bahasa indonesia yang juga pernah meraih juara nasional dalam bidang tulisan fiksi. Karena sang guru tersebut masih malas menulis, maka aku mencoba menularkan hobi kepenulisanku kepadanya. Diawali dengan menjadikan guru tersebut sebagai pembaca tulisan fiksiku. Lama kelamaan sang guru tersebut, pun tergugah untuk menulis kembali. Akhirnya aku coba ajak dirinya untuk kembali menulis. Caranya dengan mengajaknya menulis bersamaku dalam satu buah buku. Dengan cara duet, akhirnya aku dan guru bahasa indonesia tersebut menulis sebuah buku kumcer (kumpulan cerpen).
Memang, sayang sekali jika guru bahasa indonesia, namun tidak bisa menulis apalagi mandeg tak menulis. Bukankah salah satu tujuan utama belajar bahasa adalah membaca dan menulis.
Akhirnya, proses demi proses terselesaikan menjadi satu buah draft buku kumcer. Belum berbentuk sebuah buku.
Pada sebuah kesempatan di saat menulis kumcer tersebut terdapat sebuah even lomba dari sebuah penerbit buku indie. Aku berdiskusi dengan guru tersebut untuk mengikutkan draft kumcer yang telah ditulis pada even tersebut. Rangkaian ide utama kutawarkan lalu berdiskusi dengan guru tersebut, akhirnya berhasil mendapatkan rangkaian kata menjadi sebuah buku menarik.
Tak bisa dipungkiri, akhirnya melalui kumcer Jayalah, karya tersebut meraih menjadi pemenang favorit dalam even tersebut. Dan berikutnya saat ada even karya buku, kuikutkan pula buku tersebut pada even yang diadakan oleh grup Untuk Sahabat di facebook. Karya buku tersebut pun berhasil menjadi runner up kategori buku bersama versi untuk sahabat.
Pencapaian kepenulisan ini semakin membuatku ingin berbuat lebih lagi. Banyak dari teman guru yang lainnya mencoba untuk belajar kepadaku. Namun, karena aku belajar secara otodidak dan alami saja. Maka, aku hanya memberikan inspirasi untuk bisa menulis dan nantinya aku yang akan membaca karyanya dan mengoreksi/memperbaiki tulisan yang ditulis. Alhamdulillah, banyak juga yang menjadikanku sebagai inspirator baginya.
Dan terakhir, sudah lama ingin membuat club teater sekolah. Aku memberikan inspirasi melalui penampilanku yang seorang guru matematika bisa berperan dalam teater. Dan lagi-lagi aku berhasil mengajak guru bahasa indonesia untuk bisa mengembangkan teater.
Meskipun, aku sebagai guru matematika namun tidak menutup kemungkinan bisa menginspirasi di luar bidang yang kutekuni yaitu melalui bahasa dengan dunia kepenulisan.
Sesuai moto hidupku Do Now, Lakukan saat ini, ternyata bisa memberikan amal yang berarti. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H