Lihat ke Halaman Asli

Bersungguh-sungguh

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi mahasiswa yang tertinggal jauh dari teman seangkatan adalah hal yang sangat memalukan. Ditambah lagi, kondisi pada sebuah kesalahan dalam memilih jurusan. Hal inilah yang kerap menggandrungi dalam kesalahan hingga telat menjadi seorang sarjana.

Awalnya aku memang tidak menyukai jurusan yang kuambil saat di kuliah. Saat itu aku hingga dua kali mengulangi SNMPTN agar dapat pada jurusan yang kupilih (kedokteran). Namun, usaha ku tetap saja gagal dan gagal lagi. Hal ini pula memperparah diriku pada nilai-nilai di jurusan yang sedang kujalani. Dua tahun di perkuliahan kuhabiskan hanya sekedar mencari sensasi bahwa aku adalah seorang mahasiswa. Namun, tidak sungguh-sungguh dalam menjalaninya.

Dalam kegagalan pada SNMPTN yang terakhir yang kuikuti, akhirnya kuambil sebuah keputusan untuk tetap serius dalamperkuliahan. Kukembalikan niat awal dalam berkuliah yaitu menjadi orang yang bisa membanggakan negeriku Indonesia. Aku segera meluruskan kembali pandanganku dan terus berfokus pada kuliah.

Aku kembali memfokuskan pada perkuliahan dengan belajar yang sungguh-sungguh. Dan tak lupa serius dalam menyelesaikan skripsi. Pada idul fitri di tahun 2007 di saat orang lain focus bersilaturahiim dan berrekreasi, aku focus menyelesaikan skripsiku. Walhasil, aku bisa menyelesaikan skripsi dalam tenggat dua minggu saat liburan idul fitri.

Setelah skripsi selesai dibuat, aku pun bersiap menghadapi pembimbing. Ternyata pembimbingku lebih banyak kegiatan di luar. Aku pun sempat tertunda dalam mengatur jadwal Seminar Tugas Akhir ku dan ujian kompre ku. TApi semangat ku tak boleh melemah. Aku berusaha mencari jadwal yang pas dengan pembimbingku.

Akhirnya tepat di akhir Januari 2008, tepatnya pada tanggal 30 aku berhasil melaksanakan ujian kompre dengan nilai A-. Meskipun demikian aku bersyukur telah menyelesaikan studiku dan menjadi sarjana. Aku pun segera mengurus Surat Keterangan Lulus.

Saat menunggu wisuda, tak boleh kusia-siakan waktu yang berjalan cepat ini. Akhirnya aku mendaftar bekerja pada sebuah leasing sepeda motor. Dan Alhamdulillah, aku pun bisa keterima dengan hanya membawa Surat Keterangan Lulus dari Universitas. Aku pun mulai bekerja pada Maret 2013.

Sebuah titik balik yang kuperoleh dengan berjuang sepenuh kemampuan dan berdoa ini harus kunikmati dengan kecemerlangan rasa nikmat dari Tuhan. Memang benar, Tuhan telah memperingatkan Tuhannya, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan dapat.” Itulah sebuah kenikmatan untuk terus memupuk perjuangan dalam berusaha dan tak lupa diiringi dengan berdoa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline