Lihat ke Halaman Asli

Kampung Gebyar Pancasila dalam Rangka Memperingati Lahirnya Pancasila

Diperbarui: 1 Juni 2024   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Rengasdengklok, 1 Juni 2024. 1 Juni 1945 adalah hari lahirnya Pancasila, Bagi Bangsa Indonesia Pancasila adalah dasar negara, falsafah sekaligus pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai pancasila harus menjadi pedoman dalam sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara, harus selalu diingat, disosialisasikan, diperingati, dirayakan dan yang paling penting diamalkan mulai dari sejak kecil sampai orang dewasa.

Di era digital masa era societi 5.0 kemajuan teknologi dan era informasi berkembang begitu pesat tidak bisa dibendung lagi. Nilai-nilai pancasila masih sangat relefan untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menangkal ekses negatif kemajuan teknologi.

Bukti yang tidak bisa dipungkiri lagi kurikulum bangsa Indonesia sekarang menggunakan kurikulum merdeka didalamnya ada Profil Pelajar Pancasila yang harus diterapkan, diamalkan mulai sejak dini.

Dunia pendidikan menjadi garda terdepan untuk mengawal, menanamkan, mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila melalui jalur pendidikan. Mulai jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA / SMK / MA sampai Perguruan Tinggi.

Rengasdengklok kota kecil yang ada di wilayah Kabupaten Karawang, tempat lahirnya sejarah awal kemerdekaan yakni peristwa Rengasdengklok 16 Agustus 1945 yang lalu, menjadi bukti sejarah bahwa kota ini tidak bisa dipisahkan dengan dasar negara yaitu Pancasila.

Hari ini  dirumah sejarah Djiauw Kie Siong (Rumah Bah Kisong) ada kegiatan Kampung Gebyar Pancasila  yang di pelopori oleh Lembaga Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa mengadakan kegiatan dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni 1945.

Tujuan diadakan kegiatan Kampung Gebyar Pancasila adalah merawat nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia, menanamkan nilai-nilai Pancasila, merawat nilai-nilai perjuangan, melestarikan budaya dan tradisi masyarakat, menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuam bangsa.

Peserta kegiatan melibatkan siswa-siswi SD, SMP, karangtaruna, tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur pemerintah desa, masyarakat setempat, Babinsa dan Babinkantibmas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline