Lihat ke Halaman Asli

Puisi Pagi Para Penikmat Kopi

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ada kopi ada kami

Dalam segelas kopi, aku bertanya

Berapa buruh dan petani yang terlibat

Adakah keringat para perempuaan dengan urat kasar ditangannya

Termasuk ucap sang presiden yang plin plan tentang pupuk tak terjngkau

Aku jadi lupa, kopi pahit semakin pahit

Terhalang oleh manisnya  kebijakan tolol penguasa gentong babi

Yang menumpuk harta dari kopi, bawang , sembako bahkan daging sapi

Aku terdiam, kopi tak bergula makin dingin

Sedingin pagi diujung senggigi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline