Lihat ke Halaman Asli

Kopi Cianjur yang Dirindukan

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Kelompok Tani LMDH di Cikanyere Kecamatan Sukaresmi. Sebagai penikmat kopi militan saya tertarik datang ke sana karena yang ngundang adalah para petani kopi. Di rumah ketua mereka, Mang Adang Supiana, saya tentu disuguhi kopi kesukaaan, kopi hitam pekat dengan seduhan air panas 80 derajat celcius, mantap pasti !.

Sedikitnya ada 200 orang petani di sana, mereka menggarap sekitar 250 hektar lahan milik Perhutani di Blok Cikanyere Sukaresmi. Saya berbincang banyak dengan Mang Ibin, Ua dan Aki Titi sambil sesekali menikmati singkong rebus dan boled rebus. Dalam kehangatan itu kami berbincang cukup banyak. Saya sendiri kadang-kadang ngompori biar para petani jangan diam, jangan nrimo pada nasib yang memiskinkan mereka. Saya katakan petani harus bersikap, harus bergerak dan berkelompok.

Rupanya pernyataan saya membuat mereka tertarik, pada hari itu saya didaulat menjadi pembina mereka. Saya mencoba meyakinkan bahwa suatu saat jika kita serius kopi asal Cikanyere ini akan menjadi primadona. Menjadi kopi yang dirindukan dan diburu para penikmat kopi seperti kopi asal daerah lain di tanah air. Suatu saat Mang Adang bisa menjadi konglomerat kopi, kata saya berseloroh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline